Tuak Manis Ditarget Masuk Pasar Online

Tuak Manis
TUAK : Tuak manis dikemas dengan botol bekas dijual di pusat kuliner Pusuk Desa Pusuk Lestari Kecamatan Batulayar. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat sedang melakukan terobosan bersama kelompok warga agar tuak manis yang dihasilkan petani pohon aren di Desa Pusuk Lestari Kecamatan Batulayar bisa dijual secara daring (online), atau bisa masuk di aplikasi makanan daring seperti go food.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar, Agus Gunawan, menjelaskan, untuk peningkatan pemasaran tuak manis di Kabupaten Lombok Barat pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengelola IKM  “King Aren”, agar keberadaan tuak di wilayah tersebut bisa dijual secara modern atau masuk pasar online agar bisa lebih luas jangkauannya.”Saya ingin penjualan tuak manis itu bisa lebih luas lagi, makanya kita sedang gagas agar bisa masuk aplikasi pesanan online,” kata Agus kemarin.

Selama ini cara penjualan tuak manis masih tradisional. Pedagang berjualan di pusat kuliner di rest area Pusuk. Penjual hanya menunggu pembeli datang. Kalau sekarang bisa dipesan secara online, artinya para warga yang ingin meminum tuak tidak perlu lagi harus keluar jauh-jauh, jika sudah bisa dipesan secara online, masyarakat tinggal pesan dari aplikasi dan menunggu di rumah.”Kita juga kepingin sore-sore minum tuak manis yang segar, makanya kita rintis agar bisa dipesan online,” tegasnya.

Jika nantinya sudah bisa masuk pasar online,  maka pemasaran tuak manis akan lebih luas lagi bisa sampai ke Mataram dan lain-lain. Yang menjadi tantangan pengelola tentu saja kemasan produk mereka. Tuak manis yang dijual online  ini tentunya tuak yang masih segar dan kualitas terbaik dengan kemasan yang menarik.”Tuak manis yang dijual tentunya yang masih segar, yang baru turun dari pohonnya,” pinta Agus.

Untuk kemasan, Agus mengatakan pihaknya juga akan berusaha untuk membantu pengelola agar kemasan bisa lebih menarik. Kemasan botol bekas ini memang masih kurang menarik,  sehingga perlu dicarikan kemasan yang memang menarik dan bisa membuat tuak tahan lama.”Tidak apa-apa harganya lebih tinggi, tapi kualitas kemasan lebih baik, tidak pakai botol bekas,” tegasnya.

Kepala Desa Pusuk Lestari, H. Junaidi, mengatakan, dengan perhelatan Festival Pesona Pusuk Lestari pihaknya sedang berusaha memberikan program kepada masyarakat untuk melakukan perbaikan terhadap kemasan.”Sedang kita usahakan, untuk melakukan perbaikan terhadap kemasan tuak manis yang dijual oleh pedagang,” ungkapnya.(ami)