Tuai Kontra, Jasa Pacar Sewaan Bersiap Tutup Akun

MATARAM – Kontroversi terkait bisnis jasa pacar sewaan semakin hangat setelah reaksi bermunculan dari pemerintah dan pemerhati anak. Banyak pihak menilai bahwa layanan ini bisa merusak norma sosial dan nilai-nilai budaya Indonesia, seperti yang dikhawatirkan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram.

Akibat dari gelombang kritik ini, penyedia jasa pacar sewaan bersiap untuk menutup akun yang digunakan untuk berinteraksi dengan calon pemesan atau pengguna jasa. Sebagai informasi, bisnis pacar sewaan ini dikelola oleh akun Instagram sasak.id. Nanti setelah bertemu sama LPA, baru berani ambil keputusan. Intinya kami saya ingin menjelaskan terlebih dahulu, untuk masalah akun ditutup atau gimana nanti gimana baiknya, ujar admin akun sasak.id kepada Radar Lombok, kemarin.

Admin sasak.id buka suara lantaran banyaknya yang berasumsi negatif dengan kemunculan bisnis pacar sewaan. Layanan dibuka bukan untuk kekerasan maupun pornografi. Berapa pun nominal yang ditawarkan kita tidak akan terima, karena kita mementingkan hal yang berkelanjutan kedepan. Jadi kita tidak mau merusak hanya gara-gara uang dan bisa menjurus ke hal negatif, katanya.

Pengelola bisnis jasa pacar sewaan ini mengakui, bisnis pasar sewaan masih tabu di Lombok. Tetapi tidak serta berkonotasi negatif. Karena sebelum memutuskan membuka jasa pacar sewaan, pengelola sudah melakukan riset baik dari sisi undang-undang, hingga mencontoh penyedia bisnis serupa di kota-kota besar di Indonesia. Sekalipun talent (pasar sewaan) ketemu offline bakalan tetap dipantau dari kejauhan oleh security lapangan kita supaya tidak terjadi kekerasan, pemaksaan ataupun pornografi, ungkapnya.

Privasi talent disebutnya dipastikan terjaga. Foto maupun nomor pribadi talent tidak akan dibagikan sebelum pemesan sepakat menyerahkan data diri. Data diri klien itu sebagai jaminan, jika melanggar hak talent yang kami buat, imbuhnya.

Belum lama bisnis ini dibuka, beragam permintaan disampaikan oleh calon klien. Seperti mengajak talent menginap hingga dugem.

Permintaan tersebut langsung ditolak dan komunikasi dengan calon klien disetop. Sekalipun itu talent kami mau kita tidak kasih dan jika talent melanggar maka dia akan di-blacklist dan data dirinya disebar. Saat rekrutmen talent juga sudah tahu konsekuensi jika melanggar prosedur, terangnya.
Admin juga mengklaim bisnis yang dibuka bukan prostitusi. Karena jika prostitusi tidak bisa dilakukan secara terbuka seperti yang dilakukan akun sasak.id. Kalau memang niat kami untuk pornografi, kenapa kami harus membuka secara terang-terangan. Memang ini hal yang baru di Lombok, jadi wajar tetapi sedikit ada pandangan baru di Lombok bahwa selamanya ini tidak negatif tetapi positif, jelasnya.

Bisnis pacar sewaan ini menyediakan puluhan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Penyedia menyediakan dua jenis layanan. Yakni online dan offline.Untuk layanan online seperti layanan chat, telpon hingga video call (VC) dengan tarif Rp 100 ribu per jam.

Sementara offline untuk diajak kondangan, makan, nonton dan lainnya dengan tarif Rp 150 per jam.
Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi mengatakan, pihaknya akan melakukan penelusuran ada tidaknya talent di bawah umur yang disiapkan penyedia jasa pacar sewaan. Kami sedang telusuri ada dua kan yang mengaku 18 tahun. Ini yang sedang kami cek 18 tahunnya beneran atau kurang. Kami kan konsennya untuk anak di bawah umur, kata Joko Jumadi.

Bisnis pacar sewaan ini dijajakan di akun Instagram sasak.id. LPA menyayangkan munculnya lagi bisnis pacar sewaan ini. Kekhawatiran karena bisnis tersebut riskan dengan penyimpangan. Harusnya pilih bisnis yang lain lah, ungkapnya. (gal)

Komentar Anda