Tren Kesembuhan Meningkat

UPDATE : Data peta perkembangan Covid-19 di NTB tanggal 4 Agustus 2020.

MATARAM– Tren kesembuhan terus meningkat dan temuan kasus positif baru cenderung menurun. Tapi kasus pasien positif meninggal masih terjadi.

Data Gugus Tugas Provinsi NTB pada, Jumat (3/9) tercatat tambahan kasus pasien positif meninggal dua orang. Satu orang dari Kota Mataram dan satu orang dari Lombok Timur. Meraka adalah Pasien nomor 2678 atas nama NWS, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien memiliki penyakit komorbid. Dan Pasien nomor 2823 atas nama U, laki-laki, usia 38 tahun penduduk Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Pada hari yang sama terdapat tambahan kasus baru positif sebanyak 19 kasus. Rinciannya dari Mataram lima orang, Lombok Barat tiga orang, Lombok Utaran tiga orang, Lombok Timur satu orang, Sumbawa empat orang, Dompu dua orang dan satu orang pasien asal luar Provinsi NTB. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan 214 sampel di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium TCM RSUD dr. R. Soedjono Selong, dan Laboratorium TCM RSUD Dompu, dengan hasil 182 sampel negatif, 13 sampel positif ulangan, dan 19 sampel kasus baru positif Covid-19.

Pada hari yang sama juga terdapat 25 orang tambahan pasien selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19 setelah melalui tahapan uji swab dua kali negatif. Mereka berasal dari Mataram tiga orang, Lombok Barat satu, Lombok Tengah tujuh orang, Lombok Utara dua, Lombok Timur empat orang dan Sumbawa delapan orang. “Dengan adanya tambahan 19 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 25 tambahan sembuh baru dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (4/9/2020) sebanyak 2.826 orang, dengan perincian 2.157 orang sudah sembuh, 167 meninggal dunia, serta 502 orang masih positif,” terangnya Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi pada Jumat malam.

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah kasus suspek sebanyak 10.951 orang dengan perincian 372 orang (3%) masih dalam isolasi, 362 orang (3%) masih berstatus probable, 10.217 orang (94%) sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 21.035 orang, terdiri dari 1.365 orang (7%) masih dalam karantina dan 19.670 orang (93%) selesai karantina. Sedangkan pelaku perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 74.529 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 988 orang (1%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 74.529 orang (99%).

Lebih lanjut Sekda NTB mengakui, dalam beberapa waktu terakhir tren kesembuhan terus meningkat dan temuan kasus positif baru cenderung menurun. “Kondisi ini tentu harus kita jaga dengan cara tidak mengendurkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari,”katanya.

Hasil contact tracing yang dilakukan, sambungnya, penularan melalui transmisi lokal masih terjadi. Bahkan di luar daerah di kota-kota besar lainnya penularan wabah Covid-19 justru semakin tidak terkendali. Oleh karenanya tetap gunakan masker saat berada di luar rumah, jaga jarak (physical distancing), rajin mencuci tangan dengan sabun, sebisa mungkin hindari kerumunan, menjaga asupan gizi serta senantiasa membiasakan pola hidup bersih dan sehat dan jauhi stress.

Disamping itu ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mengikuti imbauan pemerintah dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Terima kasih juga kepada seluruh petugas, baik dari jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-NTB juga kepada aparat TNI dan Polri serta seluruh petugas kesehatan dan aparat terkait lainnya. “Mari kita terus memperkuat kolaborasi, kerja sama dan tetap semangat untuk melakukan pembinaan, sosialisasi dan edukasi secara humanis dan persuasif untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat Covid-19,”ucapnya. (sal)

Komentar Anda