
SELONG—Tradisi Tiyu (tunggang kuda) di Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur, selalu menjadi pusat perhatian bagi warga lokal maupun pendatang.
Pada kesempatan kali ini, tradisi Tiyu dimeriahkan oleh sekitar 300 ekor kuda yang berasal dari berbagai wilayah. Acara yang rutin digelar usai Hari Raya Idulfitri ini merupakan tradisi turun-temurun yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Sebuah cara unik warga Jantuk untuk merayakan hari kemenangan setiap Lebaran.
Ribuan warga, baik dari desa maupun luar kampung, turut serta menikmati pertunjukan tahunan ini. Selain keseruan acara, beberapa warga tetap was-was dengan potensi insiden yang mungkin terjadi.
Para joki atau penunggang kuda terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Semua terlihat menikmati sensasi menunggang kuda dengan kecepatan penuh, meskipun insiden tidak bisa dihindari.
“Acara Tiyu ini sudah menjadi tradisi yang tidak bisa kami tinggalkan setiap Lebaran,” ujar Jeki Hardodi, salah satu warga Jantuk, pada Senin (31/3).
Dodi, yang telah mengikuti tradisi Tiyu sejak kecil, mengaku selalu merindukan acara sakral ini. Hampir seluruh warga Desa Jantuk memiliki rasa yang sama. Meskipun harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, warga tetap bersemangat menyewa kuda setiap tahun. Bahkan, banyak anak muda rela tidak membeli pakaian Lebaran demi menyewa kuda impian mereka.
Anak muda dan warga desa biasanya menyewa kuda secara patungan. Saat acara berlangsung, mereka bergiliran menunggangi kuda sewaan tersebut. “Anak muda rela tidak membeli baju Lebaran. Yang terpenting, kuda sudah disewa,” tambah Dodi.
Meskipun hanya digelar selama dua hari, acara Tiyu tetap penuh semangat dan mendapatkan izin resmi dari pemerintah desa, kepolisian, serta pihak berwenang lainnya. Hal ini memastikan acara berlangsung dengan aman dan sukses setiap tahun.
Pada tahun 2025 ini, sekitar 300 ekor kuda turut meramaikan acara. Kuda-kuda tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Lotim, Lobar, Loteng, hingga KLU. Biaya sewanya pun bervariasi, bergantung pada jenis dan keunggulan kuda tersebut. “Tahun ini sepertinya tembus 300 ekor kuda yang tampil,” tutup Dodi. (rie)