Tradisi Mandi Safar di Kota Mataram

Mandi Bersama, Tak Peduli Air Kali Kotor

Tradisi Mandi Safar di Kota Mataram
Mandi Safar : Warga saat melaksanakan tradisi mandi safar di Pantai Gading Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela kemarin. (Fahmy/Radar Lombok)

Di akhir bulan safar (bulan hijriyah), sebagian warga Kota Mataram melaksanakan tradisi mandi safar ( rebo bontong). Mereka akan menuju pantai atau tempat-tempat pemandian lainnya untuk mandi bersama. Setelah mandi, mereka akan menggelar ritual doa bersama dalam rangka membersihkan jiwa, menyambut tibanya bulan maulid nabi Muhammad SAW (bulan Rabiul Awal).


ZULFAHMI-MATARAM


Hari Rabu tanggal 15 November kemarin bertepatan dengan tanggal 26 Safar 1439 Hijriah. Hari Rabu ini jatuh di akhir bulan Safar. Itu sebabnya dinamakan rebo (rabu) bontong. Sebab minggu depan sudah masuk bulan Rabiul Awal.

Di Kota Mataram tradisi mandi safar masih lestari. Biasanya warga menyerbu pantai seperti Pantai gading, Loang Baloq, Tanjung Karang dan Pantai Ampenan.

Baca Juga :  Pesta Adat Tahunan Rebo Buntung Berlangsung Sederhana

Di Pantai Gading Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela misalnya, ratusan warga memenuhi pantai untuk mandi bersama. Tradisi mandi safar sudah berlangsung lama.

Wahyudi, salah seorang warga, mengaku datang ke pantai bersama anggota keluarganya. Ia percaya mandi safar adalah bagian dari cara menyucikan diri dari dosa dan penyakit sebelum memasuki bulan mulia, bulan Rabiul Awal, bulan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. “ Tradisi ini sudah kami lakukan sejak lama,” tuturnya.

Tidak hanya di pantai, mandi safar juga berlangsung di kali, seperti yang dilakukan warga Dasan Agung di Kali Jangkuk. Kegiatan mandi bersama dilakukan sejak siang hari sampai masuknya waktu magrib. Warga tidak hanya sekedar mandi, tetapi mereka juga membawa makanan dan minuman untuk disantap bersama. Salah satu warga yang mandi safar di kali ini adalah Nirkomala. Meski kondisi air kali tidak sebersih dulu, warga tetap semangat mandi. “ Nanti setelah mandi ada sumur tempat bersih-bersih,” ungkap Nirkomala.

Baca Juga :  Menyaksikan Ritual Nyelamaq Laut Warga Desa Tanjung Luar

Jamaah di Pondok Pesantren Darul Falah Kota Mataram lain lagi. Momen rebo bontong diisi oleh kegiatan-kegiatan zikir dan doa. “ Kami di Ponpes Darul Falah mengisi akhir bulan safar dengan melakukan  tilawah, zikr doa dan ceramah,” kata pimpinan Ponpes Darul Falah TGH. Muammar Arafat.(*)

Komentar Anda