Tower Bersama Bertambah Jadi 25 Titik

????????????????????????????????????

MATARAM – Meki mendapat banyak protes, pendirian tower bersama (microcell) terus berlangsung. Dari sebelumnya yang hanya 15 titik, kini bertambah menjadi 25 titik.

Proyek yang dikelola Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) ini terus berjalan. Kepala Bidang Aset pada BPKAD Kota Mataram I  Nengah Wiarnanta mengatakan, tower bersama dilaksanakan oleh pihak ketiga. “ Awalnya 15 titik, tapi setelah ada kajian bertambah menjadi 25 titik sesuai dengan isi kerja sama dengan pihak ketiga. Yang akan memakai tower adalah provider Telkomsel dan XL,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, tower akan dilengkapi dengan lampu penerang jalan dan Closed-Circuit Television (CCTV) untuk mendukung  terciptanya Smart City.  Semua proses telah dilakukan kajian. BPKAD  menetapkan sewa  lahan  hanya Rp 1,5 juta per titik per tahun. Dari total semuanya, per tahun Pemkot hanya mendapat Rp 37,5 juta. “ Itu sudah harga apraisal. Kita hanya sewakan aset. Areal publik kan juga merupakan aset daerah,” jelasnya.

Baca Juga :  Akan Ada Moratorium Izin Tower Besar

Menurutnya izin pembangunan telah melalui kajian teknis. Beberapa kontribusi ke Kota Mataram dan masyarakat sekitar akan tetap diutamakan seperti keberadaan CCTV nantinya bisa memberikan infomasi tentang Kota Mataram. Selain itu akan ada wifi gratis di sekitar tower. Selama ini aset hanya menangani masalah kontrak kerja sama dengan pihak provider. “ Pembangunan tower bersama memberikan dampak positif serta mendukung smart city,” singkatnya.

Baca Juga :  Tower di Trotoar Disorot Warga

Tower bersama terus berjalan seperti di Jalan Panji Tilar. Tower yang disini sedang dicat. Selain di Jalan Panji Tilar, ada juga lokasi yang lain seperti di Jalan Majapahit depan Kantor Dikpora Kota Mataram, Jalan Adisucipto Kebon Roek, depan kantor Lurah Rembige, depan pasar Sayang-Sayang, dan lain-lain.

Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram I Gede Wiska mengaku sejak awal mengingatkan Pemkot untuk lebih teliti  menerbitkan izin pemanfaatan lahan publik. Ia berharap Dinas Tata Kota bertindak cepat. “ Jangan sampai pelanggaran terus terjadi,” katanya.

Politis PDIP ini berharap Dinas Tata Kota Mataram bekerja maksimal. Jangan sampai areal publik terus diserobot sehingga akan berdampak negatif  kedepan.(dir)

Komentar Anda