Tonjolkan Inovasi, P4S Jadi Penggerak Pembangunan Pertanian di Perdesaan

AKUAPONIK: Mealui inovasi yang dilakukan, P4S bisa jadi motor penggerak pembangunan pertanian di perdesaan. Contoh seperti pertanian sistem akuaponik, yang memadukan sayuran dan budidaya ikan. (distanbunntb)

JAKARTA–Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau P4S, berperan amat penting dalam menggerakkan pembangunan pertanian dan perdesaan. Bukan hanya sebagai pelaku utama, P4S juga menjadi pelaku usaha, bahkan penyuluh bagi petani di perdesaan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, memastikan P4S adalah pelopor dan motivator, serta motor penggerak pembangunan perdesaan. Ciri utama mereka, jelas Dedi, adalah inovasi yang menonjol.

Selain itu, P4S memiliki frekuensi yang sama dengan petani. Ciri-ciri ini, kata Dedi, membuat P4S memiliki kelebihan ketimbang penyuluh pegawai negeri sipil, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) atau tenaga harian lepas-tenaga bantu penyuluh pertanian (THL-TBPP).

“Pengelola P4S adalah petani yang maju, agresif, dan adaptif dalam perubahan memanfaatkan teknologi terkini. Karena satu frekuensi dengan petani, membuat transfer pengalaman dan semangat lebih mudah dari pada penyuluh (PNS, P3K, dan THL-TBPP),” tutur Dedi belum lama ini.

Baca Juga :  Embung Bantu Petani Tingkatkan Produktivitas Padi

Dedi menuturkan, P4S adalah pelaku utama yang bukan hanya berusaha di on farm (tanam dan panen), tapi juga sebagai pelaku usaha. P4S menginisiasi bisnis pertanian dan pelopor pengolahan produk pangan yang memberikan nilai tambah. “Saya melihat P4S tak sekadar mampu membuat produk keren, tapi juga olahanya juga keren. Ini luar biasa,” kata dia.

Ada P4S mampu mengolah jagung menjadi nasi jagung. Juga mengolah umbi-umbian, seperti singkong, menjadi produk pangan turunan yang memberikan nilai tambah. “Bahkan bukan hanya di konsumsi di wilayah sendiri, tapi ada juga yang diekspor ke China. Ada P4S yang mengolah maggot menjadi tepung, pakan ternak, bahkan minyak maggot yang diekspor,” ujar dia.

 

Baca Juga :  Mentan SYL Serahkan Bantuan Rp7 Miliar untuk Pengembangan Perkebunan di Kolaka Timur

SDM Kunci Kemajuan

Dedi menjelaskan, kemajuan suatu negara ditentukan sektor pertanian. Semua negara maju di dunia diawali dari majunya pertanian. Namun, kemajuan sektor pertanian bukan dari alat mesin atau sarana pertanian. “Sesungguhnya majunya sektor pertanian itu dari SDM,” ujar dia.

Ia membayangkan, SDM pertanian di tanah air tidak boleh kalah dari Amerika Serikat, China, Eropa, dan negara yang maju pertaniannya. Harapan itu, kata Dedi, salah satunya ditumpukan pada P4S.

Dedi menegaskan, ciri utama P4S bukan hanya pelaku usaha, tapi juga pelaku utama. Karena itu, sebagai penyuluh, P4S harus menjadi inovator bagi petani. P4S juga menjadi pusat pembaharuan perdesaan.

“Lahan pertanian ada di perdesaan. Jadi, berbicara membangun perdesaan, maka gerakan P4S adalah membangun pertanian. Sebagai pelaku utama tidak lain adalah P4S,” tutur Dedi. (gt)

Komentar Anda