Menurutnya, dengan kehadiran Partai Berkarya di kancah politik tanah air, sebagai bagian dari jembatan aspirasi untuk memperjuangkan kepentingan dan kehendak umat islam mayoritas di tanah air. “Kehadiran Partai Berkarya sebagai bagian menjawab aspirasi umat Islam di tanah air,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Tommy panggilan akrabnya mengkritik pelaksanaan orde reformasi yang sudah hampir 20 tahun berlangsung. Dikatakan, praktik korupsi merajalela di semua di sektor, ancaman intolerasi dan primordialisme makin menguat, kemiskinan dan ketimpangan sosial kian melebar dan berbagai persoalan lainnya.
Baginya, kehidupan berbangsa dan bernegara di era orde baru jauh lebih baik daripada di era orde reformasi ini. “Tentu kita sangat prihatin dengan kondisi itu dan Partai Berkarya ingin mengembalikan kejayaan itu,” ucapnya.
Usai silaturahmi dengan masyarakat di Masjid Al-Mabruk Kekalik Jaya, Tommy dicegah awak media terkait dengan pencapresan dirinya di Pemilu Presiden 2019. Tommy mengakui, hingga saat ini dirinya belum berpikir maju atau tidak dalam Pemilu Presiden 2019. Pasalnya, hingga saat ini dirinya masih fokus dan berkonsentrasi mempersiapkan Partai Berkarya menghadapi Pileg 2019. (yan)