Tolak Ritel Modern, Ratusan Pendemo Kecewa Tak Ditemui Bupati

TAK DITANGGAPI: Massa demo tolak masuknya ritel modern, tak ditanggapi Pemda KLU. (DERY HARIAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Ratusan pendemo yang terdiri dari pedagang lokal, LSM dan mahasiswa menggeruduk Kantor Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Senin (13/2).

Mereka menyuarakan aksi penolakan ritel modern Alfamart dan Indomaret masuk KLU. Aksi dimulai sejak pukul 10.00 WITA dengan titik kumpul jalan raya Tanjung. Dari jalan raya peserta aksi berjalan menuju kantor DPRD, sebelum akhirnya menuju kantor bupati.

Saat di kantor DPRD, massa aksi sempat berorasi beberapa saat. Mereka menagih komitmen dari beberapa fraksi DPRD yang sebelumnya menyatakan diri menolak masuknya ritel modern. Selain itu massa aksi juga mengajak Anggota DPRD KLU untuk sama-sama ikut aksi. Namun beberapa anggota DPRD yang hadir, tidak mengindahkan.

Massa aksi kemudian menuju kantor bupati. Sesampainya di pintu gerbang, massa aksi sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. Pasalnya mereka dihalangi masuk bertemu Bupati. Aksi saling dorong pun terjadi. Hanya saja karena kalah jumlah, massa aksi pun gagal menerobos pintu masuk.

Baca Juga :  HUT RI ke-77, Polres Lombok Utara Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut

Aksi massa pun tetap di pintu gerbang, dengan membawa pengeras suara. Mereka meminta Bupati keluar menemui. Koordinator aksi Hamdan mengatakan bahwa mereka datang dengan tuntutan agar Bupati menolak masuknya ritel modern dengan tidak menerbitkan izin.

Jika Bupati sudah memberikan izin bagi ritel modern maka mereka menuntut agar izin itu segera dicabut. “Apabila hal itu tidak dilakukan maka kami menuntut Bupati mundur dari jabatan,” ucapnya.

Beberapa tuntutan tersebut kata Hamdan seyogianya akan disampaikan langsung ke Bupati. Hanya saja Bupati tak kunjung keluar. “Apakah Pak Bupati tidak mau atau tidak berani menemui kami? Kami tidak tahu,” ujarnya.

Ketua LSM Suara Anak Dayan Gunung (Surak Agung) Wiranaya Arnadi menyayangkan sikap Bupati yang tidak mau menerima mereka. Padahal surat pemberitahuan aksi sudah dilayangkan sejak lima hari lalu. “Di saat kami mau bertemu dengan dia tetapi ternyata tidak ada yang temui kami,” ujarnya.

Baca Juga :  Sepeda Listrik Dikembalikan dengan Syarat

Ia pun mengancam akan melakukan aksi demo dengan jumlah lebih banyak dengan tuntutan yang sama.

Sementara itu, Kapolres KLU AKBP I Wayan Sudarmanta mengatakan bahwa pihaknya sudah mencoba mengomunikasikan dengan Bupati agar massa aksi bisa ditemui. Hanya saja Bupati tidak bersedia karena ada agenda penting. “Saya sudah ketemu dengan Bupati dan menyampaikan keinginan masyarakat tetapi beliau tidak bisa. Nanti akan diagendakan kembali untuk bisa bertemu,” ungkapnya.

Mengingat Bupati tidak bisa bertemu dengan massa aksi maka pihaknya pun tidak mengizinkan massa aksi masuk. Untuk pengamanan aksi demo ini pihaknya telah menurunkan 180 personel dari beberapa satuan. “Kita bersyukur tidak ada yang sampai anarkis. Aksi demo berjalan kondusif,” ucapnya. (der)

Komentar Anda