TNI AD Bantu Bangun Beronjongan Jembatan

BERONJONGAN: Puluhan personil anggota TNI-AD dari Kodim 1615 Lotim, dan Kompi Bantuan C Labuhan Lombok, serta anggota Koramil 03 Sambelia, melakukan karya bhakti membangun beronjongan guna membantu masyarakat Sambelia. (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Puluhan personel anggota TNI-AD dari Kodim 1615 Lotim, Kompi Bantuan dan Koramil 03 Sambelia, Senin kemarin (13/2) melaksanakan Karya Bhakti membangun beronjongan di jembatan Sambelia yang putus pada bagian opretnya, akibat terjangan banjir bandang Kamis dan Sabtu lalu.

Sebanyak 30 personel dari Kodim 1615 Lotim, 10 dari Kompi Ban-C serta 15 personel anggota Koramil 03/Sambelia diterjunkan guna membangun geronjongan setinggi 2,5 meter dengan panjang sekitar 20 meter. “Mulai kita kerjakan hari ini (kemarin, red) dan targetnya besok sudah rampung,” kata Komandan Danramil 03/Sambelia, Kapten Inf Muslim.

[postingan number=3 tag=”boks”]

Karya Bhakti ini dimaksudkan untuk membantu mengupayakan masyarakat Sambelia yang selama ini terisolir lantaran terputusnya opret jembatan yang menghubungkan Desa Sambelia dengan Desa Senangalih tersebut. Sehingga dengan selesainya pembangunan geronjongan ini nantinya akan segera dapat dibangun jembatan darurat sehingga bisa dilintasi oleh masyarakat yang akan keluar masuk menuju Sambelia.

Baca Juga :  Mengunjungi Kerajaan Bisnis Keluarga Faber di Indonesia

“Kita perkirakan akan rampung besok sehingga jembatan darurat segera bisa dibuat dengan selesainya geronjongan ini,” ujarnya. Dengan selesainya geronjongan dan terbangunnya jembatan darurat nantinya, maka Desa Sambelia dan beberapa desa lainnya yang terisolir selama ini akan segera terbuka sehingga aktivitas perekonomian masyarakat akan lancar.

Seperti diketahui bahwa sejak putusnya opret jembatan ini pada Sabtu dini hari lalu, perekonomian masyarakat Sambelia lumpuh. Sebab akses yang menghubungkan masyarakat Kecamatan Sambelia dengan dunia luar terputus pada tiga bagian, masing-masing di Desa Sambelia, Darakunci dan madain, Sehingga Sambelia kemudian pecah menjadi empat bagian dan hal ini yang kemudian membuat daerah ini lumpuh.

Baca Juga :  Mengenang Almarhum Moh. Fadli Na’im Di Mata Sejawat

Diperparah dengan padamnya listrik pada delapan dari sepuluh desa yang ada di kecamatan Sambelia dan juga kesulitan air bersih lantaran semua pipa PDAM dan milik warga terputus. Hingga kemudian juga memicu kenaikan harga terhadap semua kebutuhan pokok masyarakat. “Kita berharap dengan rampungnya geronjongan dan jambatan darurat  ini kesulitan masyarakat akan teratasi,” imbuhnya. (lal)

Komentar Anda