PRAYA – Nasib tragis dialami oleh salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Pendem Kecamatan Janapria yang diketahui bernama Ahmad Rifai. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai mandor di perkebunan sawit di Malaysia ini tewas di tangan anak buahnya sendiri. Ia ditikam menggunakan senjata tajam (Sajam) sama pria yang diduga berasal dari Bugis Makasar.
Kejadian nahas itu terjadi pada Minggu (15/12) korban yang sudah tiga tahun mengadu nasib di Malaysia ini diduga ditikam oleh anak buahnya tidak lama setelah korban baru saja selesai berkomunikasi dengan pihak keluarga di Lombok. Kejadian ini kemudian banyak beredar di media sosial (medsos). Kini pelaku penikaman sudah diamankan pihak kepolisian di Malaysia, sementara untuk pemulangan jenazah saat ini masih tahap pengurusan.
Kepala Desa Pendem Kecamatan Janapria, Hasan Basri ketika dikonfirmasi membenarkan warganya yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini menjadi korban pembunuhan. Pemdes bersama pihak dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) juga sudah mengunjungi rumah duka untuk mendengarkan cerita pihak keluarga. “Pengakuan keluarga, almarhum ini seorang mandor di Malaysia dan pelaku selaku operator kato (alat berat,red) atau anak buah dari korban. Waktu kejadian, almarhum sedang komunikasi bersama pihak keluarga, kejadiannya pada Minggu kemarin saat korban sudah pulang kerja pada pukul 17.00 WITA,” ungkap Hasan Basri saat dihubungi Radar Lombok, Rabu (18/12).
Ia menceritakan beberapa saat sebelum kejadian korban menghubungi keluarga dengan menggunakan vidio call (VC) menanyakan kondisi keluarga. Setelah itu, HP korban mati dan disaat HP mati itulah terjadi penikaman oleh pelaku. “Korban informasinya langsung ditikam dari belakang karena kita lihat almarhum luka di leher sama prut,” terangnya.
Pihak keluarga baru diinformasikan pada hari itu juga sekitar Maghrib kalau korban sudah meninggal, pihak keluarga mendapatkan informasi tersebut dari pihak keluarga yang ada di Malaysia. Hanya saja pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail permasalahan kenapa kemudian korban ditikam oleh anak buahnya sendiri. “Tapi informasinya penyebab penikaman ini karena dendam lama, karena ada beberapa bulan yang lalu almarhum ini menaruh motor disekitar parit yang akan dilewati oleh alat berat. Tapi pelaku saat akan menghidupkan alat beratnya, terkendala oleh sepeda motor mandor (korban,red) kemudian motor almarhum diserepet dan motor korban rusak,” terangnya.
Karenanya, tidak menutup kemungkinan hal inilah yang menjadi penyebab dari kasus tersebut, meski dari informasi bahwa sebenarnya akhir- akhir ini antara korban dan pelaku hubungannya baik- baik saja atau tidak ada masalah. “Korban ini informasinya sudah tiga tahun di Malaysia dan saat ini kita sedang proses dokumen. Informasi terakhir akan segera dipulangkan,” terangnya.
Kepala Bidang Penempatan, Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Lombok Tengah, Supiandi ketika dikonfirmasi belum bersedia memberikan komentar detail terkait dengan kejadian itu. Karena pihak dinas masih melakukan penelusuran di rumah duka. “Tim kami sudah menelusuri keluarga korban untuk mendapatkan informasi. Karena kemungkinan PMI kita (korban, red) berangkat secara non prosedural,” tegasnya. (met)