Bagi yang tidak meninggal anak kecil tidak diberikan izin, seperti halnya kasus yang batal berangkat itu dikarenakan meninggal anak kecil. Jadi, kasus TKI hingga parah tercatat sampai saat ini belum ada terjadi. “Mudah-mudahan seterusnya tidak ada yang terjadi seperti yang dialami TKI di beberapa daerah,” harapnya.
Untuk menurunkan pemberangkatan CTKI ke berbagai negara atau memberhentikan pergi kembali menjadi TKI, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya peningkatan perekonomian mantan TKI maupun calon TKI dengan berkoordinasi dinas terkait. Pihaknya juga menjemput program pusat dalam membina mantan TKI. Dengan upaya itu tren pemberangkatan calon TKI asal KLU selama kurun waktu 2016-2018 mengalami penurunan.
Dirincikan, data tahun 2016 jumlah masyarakat menjadi TKI sebanyak 1.200, kemudian tahun 2017 menurun menjadi 1.188 orang, dan tahun 2018 sampai bulan Maret 371 orang. Ada beberapa Negara yang menjadi tujuan, yaitu Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Abudabi, Taiwan, Hongkong, Taiwan. “Dan yang paling banyak ke negara Malaysia,” ungkapnya. (zwr/flo)
