Timsel Umumkan 10 Besar Calon Pimpinan Baznas NTB, Ini Daftarnya

Ketua Tim Seleksi, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., menyampaikan bahwa sepuluh calon yang lolos seleksi ini akan mengikuti tahap penilaian selanjutnya oleh Baznas Pusat

MATARAM—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Tim Seleksi Calon Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) NTB telah mengumumkan sepuluh nama calon komisioner Baznas NTB periode 2025-2030 yang lolos seleksi tahap awal. Pengumuman ini berdasarkan Pengumuman Nomor: 07/Timsel/CP-Baznas/III/2025.

Ketua Tim Seleksi, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., menyampaikan bahwa sepuluh calon yang lolos seleksi ini akan mengikuti tahap penilaian selanjutnya oleh Baznas Pusat. Dari sepuluh nama tersebut, lima akan ditetapkan sebagai komisioner Baznas NTB untuk periode 2025-2030.


“Seleksinya nanti setelah lebaran. Karena nanti pelantikannya Mei. Dari 10 ditetapkan menjadi lima. Sesuai keputusan Gubernur NTB,” Ungkap Lalu Gita Ariadi

Adapun sepuluh nama calon komisioner Baznas NTB yang lolos seleksi tahap awal. Antara lain H. Ahmad Rusli S. Ag, TGH. Gunawan, LC. Ketiga Jalaluddin, MP. Keempat Dr. M. Junaidi, MM. 

Kelima Dr. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA.  Selanjutnya Dr. Lalu Muhammad Iqbal, MM. Drs. Muhammad Ardi Samsuri.   Berikutnya Suwandi , M. Pd.I.H. Zulkifli, SE, MM. Terakhir Dr. Hj. Zulpawati, MA.

Gita Ariadi menjelaskan bahwa proses seleksi kali ini diikuti oleh 48 peserta, meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang hanya diikuti oleh 14 peserta. Para peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, pimpinan pondok pesantren, dan pengurus lembaga amil zakat seperti Lazis Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Nahdlatul Wathan (NW). Selain itu, terdapat keterwakilan perempuan, yakni Dr. Hj. Zulpawati, MA, yang dikenal sebagai penggiat ekonomi dan keuangan syariah.

“Alhamdulillah, dari segi kompetensi penguasaan fikih, para calon memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat, dengan pemahaman mendalam tentang zakat. Mereka juga memahami undang-undang zakat dan Perda zakat kita nomor 9 tahun 2015 dan 2016 dengan baik,” ujar Gita Ariadi.

Ia menambahkan bahwa tim seleksi bekerja dengan seksama dalam memberikan penilaian, mengingat kualitas para peserta yang sangat mumpuni. Gita juga menekankan bahwa tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam penetapan sepuluh besar calon komisioner Baznas ini.

“Kami panitia diberikan mandat oleh Pak Gubernur untuk memilih yang terbaik,” tegasnya.

Masa jabatan pengurus Baznas periode 2020-2025 sebenarnya berakhir pada 26 Maret 2025, namun diperpanjang tiga bulan ke depan sambil menunggu hasil panitia seleksi. Gita berharap para calon yang tidak terpilih tetap berperan aktif dalam mensosialisasikan zakat di tengah masyarakat, menjadi duta dan guru-guru zakat.

“Sekarang medan pengabdiannya langsung ke masyarakat. Bagaimana mensosialisasikan zakat ini ke masyarakat karena mereka sudah paham manfaat zakat selama lima tahun menjabat. Sekarang dia jadi duta dan guru-guru zakat di tengah masyarakat. Kita harapkan melalui khotbah dan sebagainya bagaimana menyadarkan masyarakat NTB,” harapnya.

Gita juga menekankan bahwa Baznas merupakan mitra strategis pemerintah dalam mendukung program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan kegiatan kemanusiaan lainnya, termasuk pembangunan rumah layak huni dan pemberian beasiswa.


Ia optimis bahwa sepuluh calon yang terpilih ini memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pemerintah serta memiliki jaringan yang luas, bahkan hingga tingkat internasional.


“Jadi dari dialog-dialog nampaknya visi misi pemerintah juga mereka faham dengan baik. Situasi kekinian pemerintah dan pengalaman mereka. Bahkan ada diantara mereka yang punya jaringan internasional,” pungkasnya. (rat)