Tim Seleksi Pelatda NTB Dianggap Kacau

Hj. Wartiah (Dok/ Radar Lombok)

MATARAM–Tim seleksi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang telah merekrut atlet dan pelatih dalam Pemudatan Pelatihan Daerah (Pelatda) tidak menemui sasaran tepat. Pasalnya, atlet dan pelatih yang menjalani Pelatda 2017 dan memiliki prestasi tidak diakomodir.

Ketua Komisi V DPRD NTB, Hj. Wartiah mengatakan, panitia seleksi yang merekrut atlet dan pelatih ini cukup kacau. "Saya heran, kok Pak Bagus Wirasantana pelatih yang jelas-jelas melalui tangan dininginnya mampu mencetak atlet berprestasi di PON 2012 dan 2016 tidak diakomodir oleh panita seleksi bentukan KONI NTB,” ungkapnya, Senin (27/2).

Wartiah lantas mempertanyakan ukuran panitia merekrut pelatih dan atlet. Terhadap banyaknya pelatih dan atlet berprestasi yang tidak diakomodir, pihaknya pun mengaku bingung.

Baca Juga :  Atlet Pelatda NTB Keluhkan Menu Makanan

Bukan hanya itu, atlet karate, Fakih Karomi yang berasal dari Sekarbela juga tidak masuk dalam atlet pelatda NTB. Padahal atlet yang satu ini jelas-jelas masuk dalam skuad Pelatihan Nasional (Pelatnas) tapi juga tidak diakomodir.

[postingan number=3 tag=”pelatda”]

“Apakah panitia itu paham dengan seleksi tersebut atau bagaimana,’’ ketusnya.

Lantaran itu, ia meminta KONI agar sebelum menetapkan panitia seleksi agar lebih cermat. Panitia seleksi diharapkan adalah orang yang memahami olahraga dari sisi praktik dan teori, bukan hanya teori saja.

Ia pun menuding KONI seolah tak punya kompetensi menentukan panitia seleksi. Alih-alih merekrut atlet secara obyketif, ia malah menyebut proses seleksi malah menjadi ajang merekrut keluarga sebagai skuad Pelatda.

Baca Juga :  Seleksi PSB, MA NW Muallimin Pancor Gandeng Equiti Semarang

Menurutnya, Pelatda harus obyektif dalam menentukan pelatih dan atlet. Dengan demikian, hasil penjaringan dan Pelatda yang dilakukan lebih maksimal.

Bukan hanya itu, pihakya juga belum mengetahui sejauh ini tidak pernah mendengar berapa target KONI NTB untuk meraih medali emas di PON 2020 Papua. Apakah akan bertambah dari target sebelumnya (15 emas) atau berkurang.

Terpisah, Ketua Panitia Seleksi KONI NTB, Wibowo Budi Santoso saat dikonfirmasi terkait lontaran anggota dewan belum memberikan balasan. Saat dihubungi melalui sambungan selulernya, ia mengatakan, akan menghubungi balik sembari menutup teleponnya.

‘’Nanti saya hubungi ya. Saya sedang rapat ini,” ungkapnya di ujung telepon. (cr-adi)

Komentar Anda