Tim Saber Pungli Tangkap Tiga Warga Trawangan

Tim Saber Pungli

MATARAM—Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Pemprov NTB menangkap tiga orang yang diduga melakukan pungli di kawasan wisata Gili Trawangan.

Ketiga oknum yang ditangkap ini masing-masing berinisial H,FM dan MS. Ketiganya ditangkap melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim Saber Pungli Pemprov NTB pada sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis lalu (2/2).  Untuk proses lebih lanjut, ketiganya diamankan dan diperiksa di Ditreskrimsus Polda NTB. ‘’ (Ketiganya) Itu ditangkap kemarin oleh Tim Saber Pungli Pemprov NTB dan diserahkan ke kita (Polda, red). Sekarang masih diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda NTB,’’ ujar Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono saat dikonfirmasi di Mapolda NTB, Jumat kemarin (3/2).

Pemeriksaan kata dia untuk memastikan modus yang dilakukan oleh ketiga oknum tersebut. Ketiganya belum ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.  ‘’ Mereka masih menjalani pemeriksaan 1 X 243 jam. Permintaan keterangan masih dilakukan oleh Ditreskrimsus,’’ katanya.

[postingan number=3 tag=”pungli”]

Ketiga oknum ini disebutnya warga sipil. Oleh karena itu, ketiganya tidak dikenakan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. ‘’ Ini diduga melakukan pungutan liar. Kalau aparat baru bisa dikenakan Undang-Undang Tipikor,’’ ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, H dan MS selaku pengumpul pungutan serta FM selaku bendahara dusun. Adapun uang yang diamankan dalam OTT tersebut sejumlah Rp 63.185.000.  diduga dari hasil pungutan  selama 2 hari.

Baca Juga :  Penggeledahan Puskesmas Perampuan, Ini Hasilnya...

Selama beberapa tahun terakhir, kepala dusun setempat  mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penarikan  biaya kebersihan,  keamanan dan operasional dusun. Sesuai dokume yang diperoleh saat penggeledahan di rumah bendahara dan kantor dusun, sasaran pungli adalah 526 tempat usaha dengan nilai setoran yang bervariasi.  Dana yang terkumpul sekitar Rp 215 juta perbulan.

Ketiga oknum yang diamankan ini mengaku penarikan tersebut dilakukan tanpa dasar hukum yang jelas dan  hanya kesepakatan beberapa pihak tertentu saja.  Kasus ini awalnya adanya keluhan pelaku wisata yang ditindaklanjuti aparat.  ‘’ Itu awalnya dilaporkan ke petugas kemudian kta lidik bersama-sama dengan Tim Saber Pungli Pemprov NTB,’’ katanya.

Umar juga mengaku sudah menghubungi Bupati KLU dan juga gubernur. Hal ini untuk menyerukan agar pemerintah segera mengambil masalah sampah yang dikeluhkan oleh masyarakat ini. ‘’ Selama ini kan disana itu seolah-olah pulau tersendiri yang tidak pernah terkendali oleh pemerintah daerah. Kan sia-sia itu, mau dibangun bagaimana dan income-nya tidak masuk ke pemda,’’ ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya bersama dengan pemerintah daerah mencoba dan memprioritaskan mana saja yang perlu ditangani. Kemudian sepakat untuk menertibkan dimulai dari upaya pungli tersebut. ‘’ Nanti akan merambah ke masalah-masalah lain yang dikeluhkan oleh masyarakat. Termasuk ketidakberdayaan pemerintah daerah itu. Makanya saya turunkan satu tim untuk mencoba menyelesaikan. Semoga dengan contoh ini yang lain tertib dengan sendirinya,’’ bebernya.

Baca Juga :  Saber Pungli Bikin Kades Gelisah

Sementara itu Irwasda Polda NTB yang juga selaku ketua Tim Saber Pungli Pemprov NTB Kombes Pol Ismail Bafadal mengatakan penangkapan tersebut bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah suap dan pungli yang ada di NTB. ‘’ Ini juga untuk menindak lanjuti laporan masyarakat yang masuk ke UPP pusat,’’ ujarnya .

Keluhan dari masyarakat ini juga disebutnya sudah lama terjadi. Sehingga upaya paksa yang dilakukan melalui OTT itu dilakukan setelah mendapatkan cukup bukti. ‘’ Untuk proses ketiganya kita masih tunggu koordinasi dengan kejaksaan, apakah kita teruskan dalam rangka penyidikan atau kita masukkan dalam kegiatan pembinaan. Saya masih menunggu karena keputusan kejaksaan tentunya juga akan menentukan sikap kami. Segera kita akan gelar perkara bersama kejaksaan. Secepatnya kita ingin kejelasan ,’’ jelasnya.

Meski demikian, pihaknya tetap akan melanjutkan pemeriksaan terhadap ketiga oknum yang ditangkap. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya. ‘’ Sekarang mereka masih ada disini (polda, red). Kita cukupkan bukti dulu,’’ terangnya.(gal)

Komentar Anda