Tim Saber Incar Pungli di Pasar

Kombes Pol Ismail
Kombes Pol Ismail Bafadal(dok/)

MATARAM—Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (pungli) Pemprov NTB mengatensi rawannya praktek pungli kepada para pedagang di pasar tradisional oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Atensi ini diberikan paska tertangkapnya kepala pasar Sayang-Sayang  Kota Mataram  yang diduga melakukan pungli dana retribusi kepada pedagang. ‘’ Praktek pungli di pasar tradisional jelas kita atensi. Pasti, apapun bentuk punglinya kita cermati satu persatu. Kita juga berusaha untuk mengambil tindakan,’’ ujar ketua Saber Pungli Provinsi NTB Kombes Pol Ismail Bafadal, Sabtu lalu (5/8).

Para pedagang di pasar tradisional rawan jadi sasaran praktek pungli. Para pedagang pun sepertinya tidak berdaya.  Praktek ini  seperti sudah menjadi penyakit masyarakat dan berlangsung lama. Sebagian masyarakat juga memandang hal ini sebagai kebiasaan. ‘’ Ini untuk pedagang seperti suka atau tidak suka mereka lakukan supaya kegiatan mereka tidak terganggu,’’ katanya.

Oknum tertentu di pasar tradisional kata dia juga seperti ingin mempertahankan yang telah diperoleh selama ini. Hal tersebut juga dilakukan secara sadar dan diketahui menyalahi aturan. ‘’ Sebagian dari mereka mungkin sadar apa yang dilakukan salah. Walaupun kita tidak bisa memaklumi itu. Artinya oknum-oknum ini bisa menyesuaikan diri supaya tindakan mereka disesuaikan dengan aturan yang ada sekarang,’’ terangnya.

Baca Juga :  Pemanggilan Wabup Tunggu Hasil Audit Terbaru

Pedagang juga menurutnya tentu ada rasa takut. Jika tidak membayar , maka tidak bisa berjualan lagi. ‘’ Itulah makanya mereka saling mengisi. Tapi iniliah kondisi sosial masyarakat kita seperti itu. Maka ada kepentingan yang seperti tarik menarik disitu (pasar). Masyarakat ingin dilindungi supaya dagangannya aman. Disisi lain ada oknum yang melihat itu sebagai kesempatan,’’ ungkapnya.

Ia menilai kejadian dan modus seperti di pasar Sayang-Sayang juga dimungkinkan terjadi di pasar lainnya. ‘’ Saya kira tidak menutup kemungkinan itu. Karena kondisi sosial kita hampir sama di pasar-pasar tradisional kita,’’ tandas Irwasda Polda NTB ini.

Pemerintah kata dia harus melihat hal ini secara benar. Walaupun semuanya tidak harus diselesaikan melalui penegakan hukum. ‘’ Itu kalau pihak-pihak yang berkepentingan berkaitan dengan keamanan di tempat itu. Tentu yang saya maksud disini adalah keamanan datang dari masyarakat sendiri. Bisa diantisipasi sebenarnya,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Hasil Audit Dianulir, BPKP NTB Ajukan Banding

Saber pungli NTB sendiri kata mantan Kapolres Mataram ini memang menerima beberapa laporan pungli yang terjadi di pasar tradisional. Walaupun juumlahnya tidak begitu banyak. ‘’ Laporan  masuk lewat akses yang kita buka. Tapi jumlahnya tidak begitu signifikan,’’ katanya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana memastikan Pemkot serius dan bekerja keras memberantas praktek Pungli terutama di pasar-pasar tradisional. Belum lama tim Saber Pungli menangkap kepala pasar Sayang-Sayang  terkait praktek Pungli yang ada di pasar yang dipimpinnya. Ia pun kini berstatus tersangka.

Menurut Mohan, kepala pasar bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pasar. Pemerintah dengan mudah bisa melihat prestasi yang dihasilkan oleh kepala pasar. Salah satu indikator melihat prestasi para kepala pasar yakni dari kemanpuan mereka dalam mencapai target penerimaan retribusi. Selain dari retribusi, kepala pasar juga harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung yang datang berbelanja.

“ Kalau ada kepala pasar yang merasa tidak cukup dengan penghasilannya silahkan mundur jadi kepala pasar,” tegasnya.(gal)

Komentar Anda