Tim Kemendagri Turun ke Nambung

Irnadi Kusuma
Irnadi Kusuma (Dok/)

GIRI MENANG-Tim Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dikoordinatori Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan turun ke Nambung, batas daerah yang menjadi sengketa Pemkab Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Tengah (Loteng).

Kedatangan tim ini kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB H. Irnadi Kusuma dilakukan selama tiga hari pada 22 sampai 24 Mei 2017 dengan didampingi tim pejabat Pemprov NTB, Pemkab Lobar dan Loteng. Tim Kemendagri yang turun ini kata Irnadi bukan untuk mengukur baru, melainkan hanya sebatas survei lapangan dan mengetahui lebih lanjut terkait kondisi di lapangan. Selain juga melakukan wawancara spontan dengan warga yang berada di dekat lokasi.

Adapun hasil dari survei lapangan ini lanjut mantan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Lombok Utara ini, segera akan diketahui setelah nantinya dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) berkaitan dengan hal tersebut. “Jadi sekarang kita belum tahu hasilnya. Tunggu permendagri dulu yang rencananya akan segera terbit. Pastinya tahun ini akan terbit. Saya yakin tim sudah punya gambaran masuk wilayah mana,” jelasnya, Minggu kemarin  (28/5).

Irnadi yakin bahwa Tim Kemendagri yang turun profesional, tidak terpengaruh intervensi. Terlebih di dalam proses memutuskannya nanti, tidak ada kaitannya dengan uang, murni administrasi kewilayahan. “Saya yakin tim profesional, tidak bisa diintervensi,” tegasnya.

Kalaupun kemudian hasil atau permendagrinya nanti mau digugat, itu bukan persoalan, karena produk hukum itu bisa digugat, jalur hukum untuk menggugat pun ada bagi warga negara.

Baca Juga :  Adawiyah Janji Fasilitasi Sengketa Nambung

Sementara itu Sekda Lobar H. Moh. Taufiq membenarkan bahwa memang Tim Kemendagri sudah turun, dengan didampingi pejabat dari Pemkab Lobar dan Pemkab Loteng. Namun sayangnya, Taufiq memilih tidak mau dimuat komentarnya berkaitan dengan hasil Tim Kemendagri tersebut, termasuk hasil wawancara spontan dengan warga yang ada di sana. Tetapi mantan Kepala Bappeda Lobar ini senyum sumringah sembari meyakini bahwa Nambung akan tetap menjadi wilayah Lobar. Nambung sendiri seperti diketahui, dalam kewilayahan Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong Lobar, masuk RT Dusun Pengantap Desa Buwun Mas. “Tetapi kita tetap menunggu hasil akhir dari Kemendagri,” tandasnya.

Terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng HM Nursiah mengatakan,  saat tim Kemendagri turun ke Nambung, pihaknya mengutus  Asisten I untuk  mendampingi. Namun tim yang turun ke lokasi, tidak bisa langsung memutuskan Nambung masuk wilayah Loteng atau Lobar.  Kemendagri masih memerlukan waktu  untuk menerbitkan putusan.

“ Butuh waktu, jadi tidak mungkin harus diputuskan saat itu dan kita diminta bersabar beberapa hari,” jelasnya.

Nursiah menyebutkan, sebuah putusan tentunya ada konsekuensinya. Karena itu, pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri  tidak mungkin menghambil keputusan sepihak.  “Hal terburuk jika Nambung itu masuk Lobar, tentu kita tetap melakukan banding,” tegasnya.

Kenapa Nambung itu harus dipertahankan?. Sebab baik dari masyarakat setempat  sudah banyak yang minta agar Nambung itu masuk ke Loteng. Selain itu  dari  sejarah hingga peta terhitung tahun 1945 sampai sekarang tidak pernah berubah, Nambung adalah bagian dari wilayah Loteng.“Kita memiliki bukti kepemilikan jelas, baik dari segi peta, sejarah hingga masyarakat di sana sudah mengakui kalau tempat tinggal mereka masuk Loteng,” tegas Sekda.

Baca Juga :  Mendagri Diminta Tak Gegabah Putuskan Sengketa Nambung

Sementara itu Bupati Loteng HM Suhaili sebelumnya menyebutkan, jika Lobar tetap ngotot ingin mengambil Nambung masuk daerahnya, pihaknya akan ke pemprov meminta  agar sepanjang objek  wisata milik Loteng biar sekalian diambil oleh Lobar. “Jika tetap Nambung masuk Lobar, saya akan tawarkan wilayah Loteng yang masuk daerah wisata diambil oleh Lobar, biar puas,” katanya.

Ditegaskan, Nambung itu sudah jelas masuk Loteng. Sedangkan pengakuan Pemkab Lobar kalu Nambung itu masuk Lobar itu  baru terjadi tahun 1993, setelah adanya survei kalau Nambung itu menyimpan potensi sebagai objek wisata andalan.  “Sebelumnya saya sempat dengar informasi, kalau di Nambung ada tim survei dunia telah turun.

Nambung ini dinilai banyak menyimpan kekayaan alam dan pantainya juga indah,” akunya.

Sementara itu mantan Bupati Loteng HL Wiratmaja (Miq Ngoh) menuturkan, wilayah Loteng memiliki wilayah terpanjang dan terluas di NTB. Sebab jika dihitung secara kedistrikan Praya, wilayah Loteng sampai Belongas. “Jangankan Nambung ini masih di bagian timur, Blongas saja dulu masuk ke kedistrikan Praya,” tuturnya. (zul/cr- ap)

Komentar Anda