Tim Gabungan Bongkar Paksa Kandang Kerbau Dalam Areal Bandara

DITERTIBKAN: Petugas Gabungan saat melakukan penertiban kerbau dan kandang milik penggembala di dalam kawasan BIZAM Lombok, Rabu (10/5). (M.Haeruddin/ Radar Lombok)

PRAYA —  Petugas Gabungan TNI-Polri dan pihak Kecamatan bersama Sat Pol PP Lombok Tengah, serta pihak Angkasa Pura I, akhirnya memberikan tindakan tegas kepada para pengembala kerbau yang ada di dalam kawasan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok, Rabu (10/5).

Petugas Gabungan akhirnya menertibkan ratusan kerbau yang berada di dalam kawasan Bandara. Bahkan kandang yang dibuat oleh pengembala ini juga di bongkar paksa oleh Tim Gabungan.

Hal ini dilakukan karena sebelumnya petugas sudah memberikan waktu untuk para penggembala untuk mengeluarkan kerbau mereka. Tapi ternyata ditemukan masih ada pengembala yang membandel. Para pengembala kerbau ini diketahui berasal dari Desa Penujak, Tanak Awu dan Desa Ketara. Mereka setiap hari mengembala kerbau di areal bandara yang dikhawatirkan kerbau tersebut masuk ke ranway bandara dan akan sangat membahayakan penerbangan.

Sebelum dilakukan penertiban, sejumlah pengembala mencoba untuk bernegosiasi dengan petugas. Para pengembala meminta waktu hingga sebulan kedepan untuk mengeluarkan kerbau mereka dari areal bandara, permintaan itu dilakukan dengan alasan menunggu musim panen padi.

Hanya saja permintaan itu tidak disanggupi oleh petugas, karena selama ini para pengembala sudah sering membuat janji. Bahkan sebelumnya para pengembala mengaku akan mengeluarkan kerbau mereka Januari lalu. Namun ternyata tidak kunjung dilakukan sampai saat ini dan membuat petugas akhirnya mengambil tindakan tegas.

Baca Juga :  Disnakertrans Buka Seleksi Magang ke Jepang

Herman salah seorang pengembala kerbau asal Desa Penujak mengaku bahwa apa yang mereka lakukan dengan mengembala kerbau di areal bandara memang salah. Hanya saja mereka meminta kebijakan untuk sebulan lagi menunggu musim panen padi, agar kerbau mereka bisa ditaruh dilokasi bekas panen padi nantinya.

“Kami menyadari salah, tapi kita meminta kebijakan setelah selesai panen padi akan keluar sendiri. Karena kalau saat ini keluar, kami belum ada persiapan, maka kami minta kebijakannya,” ungkap Herman saat bernegosiasi dengan petugas gabungan.

Hanya saja negosiasi ini tidak berhasil dilakukan oleh para pengembala karena petugas tetap melakukan penertiban. Para pengembala diberikan lokasi di luar bandara yang masih menjadi lahan milik Angkasa Pura untuk menjadi lokasi para pengembala menaruh kerbau mereka untuk sementara.

Sementara itu, Kasat Pol PP Lombok Tengah Lalu Rinjani mengatakan bahwa langkah tegas yang diberikan, karena selama ini para pengembala sudah diberikan kesempatan bahkan petugas juga sudah menyurati para pengembala untuk bisa mengeluarkan kerbau mereka dari areal bandara hingga 10 Mei. Namun ternyata masih ada ditemukan para pengembala yang beraktivitas.

Baca Juga :  Nuruddin Tewas Usai Terjatuh di Tempat Wudhu Masjid Agung Praya

“Ada ratusan kerbau yang kita tertibkan tapi ada juga kerbau yang sudah keluar mengikuti deadline yang sudah diberikan. Yang belum keluar inilah ditertibkan,” teragnya.

Tidak hanya menertibkan kerbau, petugas juga langsung membongkar kandang yang ada di dalam kawasan bandara. Karena ada sekitar tiga kandang yang berada di areal bandara. Disatu sisi penertiban ini dilakukan untuk memastikan agar kondisi bandara menjadi aman karena jangan sampai nantinya areal ranway malah dimasuki kerbau.

“Jadi ini murni masalah keamanan penerbangan, makanya kita lakukan penertiban,” tegasnya. Sementara itu, Camat Pujut Lalu Sungkul menegaskan sebenarnya kalau kerbau dari Desa Ketara, Penujak dan Tanak Awu ini tidak terlalu banyak. Tapi ternyata para pengembala ini mengundang dari luar desa, sehingga dengan adanya kerbau ini sangat membahayakan. Disatu sisi saat ini keberadaan bandara sudah mulai didatangi maskapai besar.

“Jadi tidak hanya khawatir kerbau masuk ranway, tapi di sekitaran bandara ini juga ada kabel komunikasi untuk pesawat. Jangan sampai di injak oleh kerbau dan membahayakan penumpang pesawat,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda