Tim Cyber Pantau Aktivitas Tim Sukses di Sosial Media

Ilustrasi Sosial Media
Ilustrasi

MATARAM – Aktivitas masa kampanye pasangan calon kepala daerah di pilkada 2018 sudah berlangsung selama sepekan. Eskalasi politik pun semakin meningkat. Namun masih pada tataran sangat wajar.

Kapolda NTB, Brigjen Pol Firly MSi memastikan, tim cyber Polda NTB terus bekerja selama 24 jam memantau aktivitas para pasangan calon(paslon) kepala daerah  maupun tim sukses di sosial media. “Tim cyber kita terus pantau aktivitas di medsos,” katanya, Kamis kemarin (22/2).

Dengan pemantauan dari tim cyber selama 24 jam, jelasnya, sebagai langkah antisipasi kemungkinan ada gesekan antara tim sukses dan tim pendukung paslon berkontestasi. Karena itu, pihaknya tidak henti-henti mengimbau kepada tim sukses dan pendukung tetap menjaga kondusivitas daerah dan tidak saling melontarkan ujaran kebencian. 

Baca Juga :  Final Ahyar Deklarasi 27 Agustus di Lotim

Ia meminta semua paslon dan tim sukses agar memposting berita atau informasi yang mendidik. “Saya mengimbau kepada paslon maupun kepada tim sukses untuk tidak melontarkan ujaran kebencian. Mari kita jaga NTB agar tetap kondusif jangan ciptakan permusuhan,” imbaunya.

Namun demikian, ia mengatakan, dari pemantauan tim cyber Polda NTB relatif kampanye di media sosial dilakukan para tim sukses dan pendukung paslon bertarung masih dalam tahap kewajaran. Artinya, eskalasi politik berkembang di media sosial relatif belum dikhawatirkan memunculkan adanya kegelisahan dan instabilitas keamanan di daerah.

“Kita belum ada menemukan hal yang dikhawatirkan bisa memunculkan instabilitas. Semua masih sesuai koridor kontestasi yang sehat,” terangnya.

Baca Juga :  Qurais Belum Pernah Daftar di Parpol

Sementara itu, Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori memastikan bahwa KPU NTB sudah menerima akun media sosial kampanye dari empat pasangan cagub/cawagub. “Empat paslon sudah serahkan secara resmi akun media sosial kampanye,” katanya.

Dengan pemberitahuan akun resmi kampanye di media social, jelasnya, semata-semata itu tidak lepas dalam memudahkan pengawasan.  Jika nantinya terdapat akun diluar yang diberikan, disebutnya menjadi kewenangan aparat penegak hukum menindaknya.

Karena itu, diharapkan pasangan calon maupun tim pemenangan banyak menjual program dan visi misi melalui media sosial.

Sehingga masyarakat memilih kandidat yang pantas.

“Perang program dan visi misi menuju NTB lima tahun kedepan yang banyak disuguhkan bukan perang saling menjatuhkan,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda