Sementara itu, Cagub NTB nomor urut 1 HM Suhaili FT di hadapan puluhan tim pemenangan yang eksodus kepadanya berpesan agar semua tim menjaga kondusivitas menjelang hari pemilihan. Suhaili menjabarkan, jabatan hanya merek yang dijabat lima tahun. “Intinya adalah bagaimana diberikan peluang oleh Allah untuk ikhtiar agar memberikan manfaat bagi orang lain,” terangnya.
Terpisah, menanggapi eksodus tim Ahyar-Mori ke kubu Suhaili Amin. Juru bicara tim pemenangan Ahyar-Mori, Suaeb Qury membantah mereka menyeberang ke kubu paslon nomor urut satu adalah tim pemenangan Ahyar-Mori. Tim pemenangan Ahyar-Mori tetap solid dan utuh berjuang memenangkan Ahyar-Mori menjadi gubernur dan wakil gubernur NTB 2018-2023.
Itu dibuktikan soliditas ditunjukkan dan dibuktikan dengan semakin gencarnya dukungan kepada Ahyar-Mori, baik dari tokoh-tokoh masyarakat, tuan guru dan tokoh-tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan berpengaruh, yang tersebar merata di seluruh wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. “Disebarnya informasi palsu itu menunjukkan adanya kekhawatiran dan kepanikan yang luar biasa di tim pemenangan paslon lain terhadap kinerja tim pemenangan Ahyar-Mori” pungkasnya.
Di lain kesempatan, cagub nomor urut 2, H Mori Hanafi merasa yakin jika mayoritas masyarakat NTB akan memberikan kepercayaan pada pasangan Ahyar-Mori. Apalagi selama masa kampanye, telah berikhtiar sebaik mungkin untuk mengajak masyarakat membawa NTB terus lebih baik. “Kita optimis menang, dan saat ini kita sedang turun total,” ucapnya kepada Radar Lombok, kemarin.Â
