Tik Tok Emak-emak “Mandi Lumpur” Dinilai Kreativitas yang Kebablasan

MANDI LUMPUR: Inilah salah satu lansia yang sedang mandi lumpur yang kemudian viral di media sosial. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM — Konten Tik Tok wanita lanjut usia (Lansia) dan emak-emak “mandi lumpur” di Desa Stanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), yang viral di media sosial dinilai sebagai bentuk kreatifitas yang tidak tepat dan kebablasan.

Anggota DPRD NTB Komisi V Bidang Sosial, TGH Patompo Adnan mengatakan konten emak-emak mandi lumpur dinilai sebagai bentuk kreativitas yang kebablasan. “Saya kira ini konten yang tidak tepat,” kata Aaggota DPRD NTB Dapil Loteng ini Jumat kemarin (20/1).

Disampaikan, pihaknya tidak ingin membatasi setiap orang dalam berkreasi. Namun tentunya kreasi atau kreativitas yang dilakukan tetap mengedepankan kesopanan, etika, humanisme dan budaya. Sementara pada konten emak-emak mandi lumpur dinilai mengabaikan sisi humanisme, bahkan cenderung merendahkan, serta mengandung unsur eksploitasi. “Konten seperti ini tidak layak dan tidak ada edukasinya,” ucap politisi PKS tersebut.

Karena itu, perlu ada upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, pihak kepolisian dan semua pihak terkait lainnya, mengedukasi dan komunikasi agar mereka tidak lagi membuat konten semacam itu. “Harus ada edukasi kepada mereka, agar konten semacam itu tidak dibuat lagi,” tandasnya.
Diungkapkan, pihaknya sangat mendukung setiap kreasi atau kreativitas yang dilakukan dan dihasilkan seseorang. Asalkan kreasi atau kreativitas itu punya sisi edukasi, kemanfaatan bagi publik dan tidak merendahkan martabat seseorang. “Kalau konten seperti ini, cenderung terkesan merendahkan martabat seseorang,” imbuhnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB, Muhammad Akri menilai bahwa setiap orang bebas berkreasi, namun tetap dengan batasan yang ada. Artinya, jangan sampai kreasi atau kreativitas dilakukan dengan mengabaikan norma dan kepatutan yang ada di masyarakat. “Sangat tidak patut Lansia dan emak-emak “mandi lumpur”,” ucap politisi PPP tersebut.

Dia menilai lansia dan emak-emak yang berperan di konten itu cenderung tidak paham dengan apa yang dilakukan. Sehingga yang perlu ditegur adalah pemilik akun Tik Tok tersebut. Karena mereka ini terkesan mengeksploitasi Lansia dan emak-emak yang ada di konten itu.

Kendati mereka mengaku tidak ada paksaan dalam memerankan adegan mandi lumpur tersebut. Karena dari adegan itu mereka bisa menghasilkan cuan. “Lansia dan emak-emak ini tidak tahu kalau apa yang dilakukan itu keliru. Pemilik akun Tik Tok yang harus ditegur, sehingga tidak mengulangi pembuatan konten serupa,” tegas Anggota DPRD Dapil Loteng ini.(yan)

Komentar Anda