Tiga TKI Asal Loteng Tewas di Pantai Malaysia

KORBAN: Inilah tiga warga Lombok Tengah yang ditemukan meninggal di pantai Johor Baru, Malaysia. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM — Tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lombok Tengah dikabarkan tewas di pantai Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (4/12).

Dari informasi yang dihimpun Radar Lombok, dua korban berasal dari Desa Barabali Kecamatan Batukliang dan satu korban merupakan warga Dusun Nyiur Ende Bodak Desa Montong Terep Kecamatan Praya.

Ketiga TKI ini diduga kuat berangkat ke Malaysia melalu jalur nonprocedural alias illegal. Belum diketahui pasti penyebab kematian ketiga TKI ini. Namun, informasi sementara yang dikumpulkan Koran ini, ketiganya tewas digulung ombak besar ketika hendak menyeberang ke Malaysia.

Kepala Desa Barabali, Kecamatan Batukliang Lalu Ali Junaidi yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut membenarkan, bahwa dua orang dari tiga warga Lombok Tengah tersebut adalah warganya. Hanya saja, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail terkait dengan kejadian itu. Terlebih pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Ya dua warga dari Barabali. Namanya Basaruddin sama Muna’am. Terkait kapan dipulangkan jenazah ini, kita belum bisa pastikan, karena kita masih koordinasi. Mengingat harus ada warga atau keluarga yang memastikan bahwa korban atau jenazah itu benar keluarga mereka. Mengingat tidak ada dokumen yang ditemukan kepada para korban,” ungkap Lalu Ali Junaidi  kepada Radar Lombok, Minggu (5/12).

Lalu Junaidi juga mengaku belum mengetahui kapan dua warganya ini berangkat dari kampung halamannya di Desa Barabali. Tapi korban diketahui berangkat dari Batam Kepulauan Riau pada Jumat kemarin. “Informasinya Jumat dia nyeberang dan tenggelam kemungkinan malam sabtu,” tegasnya.

Baca Juga :  Divonis Bebas, Terdakwa Kasus Asrama Haji Sujud Syukur

Saat ini memang pihak keluarga korban masih berada di Desa Barabali dan korban di rumah sakit yang berada di Malaysia. Kepulangan korban masih menunggu adanya konfirmasi dari keluarga bahwa yang bersangkuutan benar ada jenazah keluarganya.

“Saya barusan dikonfirmasi sama pihak konsulat di Johor dan korban di RS Bukit Tinggi Johor dan memang harus ada kelaurga yang benar- benar memastikan jika itu jenazah keluarganya,”terangnya.

Disampaikan juga bahwa saat ini, pihaknya sedang menggali informasi untuk mencari tau apakah ada warga Desa Barabali atau warga terdekat yang bisa mengenal korban. Karena hal ini untuk memastikan jika jenazah tersebut benar dari Desa Barabali.

“Yang jelas ada yang berani memastikan ke rumah sakit bahwa jenazah tersebut benar warga barabali. Makanya saya masih sedang lacak kemungkinan adanya warga kita yang berada di dekat lokasi. Karena memang korban ini berangkat secara ilegal,” terangnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah, H Lalu Karyawan belum merespon ketika dikonfirmasi terkait dengan musibah yang menimpa tiga warga Lombok Tengah yang tenggelam ini.

Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Ariyadi membenarkan atas kejadian meninggalnya empat orang PMI di Pantai Kota Tinggi, Johor, setelah koordinasi dengan perwakilan RI di KJRI Johor Baru. Gede bahkan mendapatkan kabar, bahwa ada empat jenzah TKI yang ditemukan. “Satu jenazah perempuan dan tiga jenazah laki-laki,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Lombok Minggu malam.

Baca Juga :  Usulan Pj Gubernur NTB Dinilai tak Konsisten

Gede menuturkan, bahwa janzah TKI tersebut ditemukan pada Sabtu pagi pukul 06:30 dan pukul 11.00 waktu setempat, berdasarkan informasi yang diterima dari pihak di Malaysia. Bahkan tidak ada dokumen ditemukan di sekitar jenazah. “Kami hanya mengandalkan hasil sidik jari dari Inafis,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa dari empat janazah yang ditemukan sudah ada tiga jenazah teridentifikasi. Ketiga jenazah yakni atas nama Basarudin asal Peresak Baru desa Barabali Kecamatan Batukliang, dan dua lagi atas nama Muna’am dan Rahman dari Bodak. “Tiga orang sudah diketahui identitasnya yaitu Basarudin, Muna’an asal Barabali dan Rahman dari Bodak,” sabutnya.

Gede belum dapat memastikan apakah nanti jenazah PMI asal NTB dapat dipulangkan atau tidak. Karena saat ini masih dalam proses identifikasi. “Untuk selanjutnya kita harus mengikuti peraturan di negara setempat. Karena locus delicty-nya di negara Malaysia, tentu akan ada proses hukum yang dilakukan oleh otoritas di sana,” katanya.

Namun ketika semua proses sudah selasai, sambungnya, maka tanggungjawab biaya pemulangan biasanya dilimpahkan pada perusahaan pengirim, atau majikan kalau ada. Kemudian pihak keluarga atau pemerintah, begitu aturannya. “Kalau ini illegal, maka tekong akan dicari dulu, kemudian keluarga dan seterusnya,” tutupnya. (met/sal)

Komentar Anda