Tiga Proyek di Lobar Terancam tidak Selesai Tepat Waktu

SIDAK: Komisi III DPRD Lombok Barat saat melakukan sidak pembangunan proyek di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat kemarin. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Komisi III DPRD Lombok Barat turun melihat langsung progres tiga proyek strategis, Kamis (17/11). Dewan mencari tahu kendala mengapa pengerjaan proyek benilai miliaran rupiah dari Dana Alokasih Khusus (DAK) itu progresnya mengkhawatirkan.

Ketua Komisi III, H. Jumahir, bersama anggota mendatangi mendatangi dua dari tiga proyek. Pertama yakni proyek pembangunan jembatan Datar Kediri dengan nilai kontrak Rp 3,2 miliar. Di sini dewan menemui kontraktor proyek. Kontraktor beralasan proyek sempat diterjang banjir dua kali.  Meski memahami kondisi itu, dewan tetap meminta kontraktor memaksimalkan siswa waktu.

Selanjutnya adalah proyek pembangunan gedung laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) di kantor Dinas Kesehatan Lobar. Dewan diterima oleh kepala Dinas Kesehatan Lobar, Arief Suryawirawan, bersama pelaksana kerja proyek.

Jumahir mengatakan tak mudah memperoleh DAK. Karenanya dewan turun untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan baik untuk mendapatkan kepercayaan pemerintah pusat.” Ini supaya kepercayaan pusat kepada daerah itu tetap terjaga untuk tahun-tahun yang akan datang,” ungkapnya.

Ia meminta langkah antisipasi agar proyek selesai tepat waktu. Mulai dengan menambah waktu kerja dan jumlah pekerja.” Perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan pemerintah pusat kepada daerah. Kalau terjaga tentu juga Pemkab juga tetap percaya dengan pelaksana kerja tersebut, tapi kalau tidak tepat waktu, terus kualitas tidak seperti harapan tentu menjadi catatan hitam bagi kontraktor itu bagi Pemda,” tegasnya.

Baca Juga :  Saksi Ngaku Beli Tiket Sheila on 7 di Smanda

Pihaknya meminta OPD pemilik proyek untuk tetap memantau dan memberikan teguran kepada pelaksana. Sehingga ada peran pihak OPD mengenjot pelaksanaannya sebelum nantinya dilakukan evaluasi akhir menjelang akhir tahun.

“ Jangan sampai ada anggapa dewan maupun PPK OPD bersangkutan tidak pernah melakukan antisipasi seperti ini. Makanya penting kita melakukan tinjauan lapangan seperti ini,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dikes Lobar, Arief Suryawirawan, mengaku senang adanya kunjungan dewan ini. Sebab itu juga menjadi fungsi dan tugas dewan.”Apapun masukan dan harapan dewan, kami akan tindaklanjuti,” terangnya.

Ia mengaku tetap memonitor progres proyek Labkesda itu. Bahkan setiap hari Selasa pihaknya selalu minta laporan progres proyek untuk kemudian setiap hari Rabu dilakukan evaluasi.” Mana kegiatan sesuai target mana yang belum. Nah untuk yang belum sesuai terget seperti kegiatan ini  akan kami panggil secara khusus untuk diminta malakukan langkah-langkah percepatan,” jelasnya.

Baca Juga :  Laporan Ketua DPRD NTB Terus Diproses

Terkait saran menambah tukang dan jam lembur, Arief mengatakan akan segera menyampaikan hal itu ke pihak pelaksana.” Kami juga akan minta komitmennya untuk bisa menyelesaikan tepat waktu sesuai kontrak,” ungkapnya.

Sejauh ini diakuinya capaian pembangunan Labkesda mencapai 44 persen untuk fisik di luar alat kesehatan. Sedangkan untuk alat kesehatan yang nilai fisiknya mencapai 35 persen dari total fisik akan tiba setelah pembangunan gedung itu selesai.” Alatnya BSL 2, satu set akan datang itu nilai alatnya sekitar 35 persen dari total fisik. Alatnya akan datang setelah bangunannya siap,” bebernya.

Ia memperkirakan proyek rampung pada pertengahan Desember mendatang.

Pelaksanaan proyek Labkesda Dikes, Hamdi, yakin proyek yang dikerjakannya bisa tuntas hingga batas waktu yang ditentukan. Saat ini untuk bangunan fisik sudah hampir tuntas. Semua material pabrikan sudah dipesan tinggal dikirim.(ami)

Komentar Anda