Tiga Pendaki Australia Di-blacklist dari Gunung Rinjani Selama Lima Tahun

Tiga Pendaki asal Asutralia yang diblacklist TNGR

MATARAM – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menjatuhkan sanksi blacklist kepada tiga pendaki asal Australia yang kedapatan mendaki secara ilegal di jalur wisata pendakian Sembalun. Padahal, pendakian Gunung Rinjani masih ditutup hingga April 2025 untuk pemulihan ekosistem.

Kepala BTNGR, Yarman, mengungkapkan bahwa aktivitas ketiga pendaki tersebut terekam oleh kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di Plawangan Sembalun. Ia menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap aturan yang berlaku selama masa penutupan.

“Pendakian mereka terdeteksi pada tanggal 2 dan 3 Maret, sekitar pukul 12 malam kami menerima informasi. Setelah itu, tim kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi,” ujar Yarman kepada Radar Lombok, Selasa (4/3).

Sebagai bentuk sanksi, ketiga pendaki tersebut dilarang mendaki Gunung Rinjani selama lima tahun dan dikenai denda sebesar lima kali tiket masuk normal sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2024 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Total denda yang harus dibayarkan adalah Rp 6.000.000, yang akan disetorkan ke Rekening Kas Negara. Selain itu, mereka juga diwajibkan menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya regulasi pendakian, terutama saat masa penutupan jalur demi pemulihan ekosistem. Rinjani bukan sekadar gunung, tetapi rumah bagi keanekaragaman hayati yang rapuh,” tegas Yarman.

Yarman menambahkan, sepanjang masa penutupan sejak Januari 2025, baru tiga wisatawan ini yang ditemukan melakukan pendakian ilegal dan mendapatkan sanksi blacklist. Ia mengimbau para pendaki agar bersabar hingga jalur resmi dibuka kembali.

“Lebih baik menunggu hingga pendakian dibuka secara resmi agar aman dan nyaman. Saat ini, masih ada proses penataan jalur dan fasilitas di kawasan pendakian,” jelasnya.

Rencananya, jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibuka kembali pada 1 April 2025. Saat ini, pihak BTNGR masih melakukan pembersihan dan pemeliharaan fasilitas, termasuk rencana penambahan toilet di area Plawangan Rinjani demi kenyamanan pendaki di masa mendatang.

Ia pun mengajak para pencinta alam untuk menjadi pendaki yang bijak dan taat aturan demi keamanan serta kenyamanan bersama.

“Setiap pendaki memiliki tanggung jawab untuk melindungi alam, bukan hanya sekadar mengejar kesenangan pribadi. Seperti kata Sir Edmund Hillary: ‘It is not the mountain we conquer, but ourselves.’ Mendaki bukan hanya menaklukkan puncak, tetapi juga ego termasuk menghormati aturan yang ada,” pungkas Yarman. (rat)

Baca Juga :  Mataram Masuk Kota Wisata Pilihan Indonesia