Tiga Orang Berebut Posisi Direktur PDAM Lombok Utara

SELEKSI DIREKTUR: Kantor PDAM Amerta Dayan Gunung yang masih menggunakan gedung lama. Saat ini tengah ada seleksi posisi Direktur PDAM. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) tengah melaksanakan pengisian calon Direktur PDAM Amerta Dayan Gunung. Sudah terdapat tiga orang calon ikut serta dalam seleksi terbuka tersebut, yaitu dua orang dari internal PDAM dan satu orang dari eksternal PDAM.

Komisi II DPRD KLU yang menangani sektor perekonomian mengharapkan agar yang menduduki jabatan Direktur PDAM adalah orang yang berpengalaman dan memahami kondisi PDAM itu sendiri. Hal ini terlepas dari hubungan keluarga atau tim sukses. “Kita ingin yang mengisi Direktur PDAM itu orang yang paham dan berpengalaman di bidang itu. Ini terlepas dari kepentingan keluarga maupun kepentingan hubungan tim sukses. Bupati harus mampu menentukan orang yang berkompeten,” ungkap Ketua Komisi II DPRD KLU Narsudin kepada Radar Lombok, Minggu (23/5).

Perlu diketahui, dua dari internal PDAM yaitu Firman yang merupakan Sarjana Teknik Pengairan dan Lingkungan sudah bergabung di PDAM sejak masih bergabung dengan PDAM Giri Menang (sebelum Lombok Utara dimekarkan), dan sekarang menduduki jabatan Kabag Teknik sekaligus PLT Direktur PDAM. Begitu juga, Nurhikmawati sudah berpengalaman sejak bergabung di PDAM Giri Menang, dan sekarang menduduki jabatan Kabag Umum PDAM.

Baca Juga :  Mini Cafe Berkembang Pesat di Pantai Beraringan

Sedangkan, dari eksternal PDAM yaitu Ilyas Husein. “Dari ketiga nama itu, siapapun yang terpilih, yang terpenting cepat tanggap dalam melayani masyarakat. Karena, PDAM bukan mengedepankan bisnis oriented namun yang dikedepankan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.

Oleh karena itu, Bupati yang memiliki kebijakan menentukan Direktur PDAM, harus melihat siapa di antara tiga orang itu memiliki visi pelayanan kepada masyarakat. Sebab, pemerintah daerah memberikan penyertaan modal di PDAM sudah besar namun belum memberikan deviden. Selama ini deviden dikelola PDAM, namun pihaknya belum melihat hasilnya seperti apa.

Baca Juga :  Bupati Buka Festival Kasidah dan Bintang Vokalis

Setidaknya dengan menggalakan penanaman sejuta pohon di sumber mata air. Kemudian, mampu mengurangi kekurangan air bersih di tingkat masyarakat dengan bekerja sama dengan pamdes. Jangan sampai pamdes lebih bagus pelayanannya, lalu PDAM dilupakan oleh masyarakat sehingga PDAM tidak digunakan lagi. “Tantangan-tantangan seperti ini harus menjadi bahan pertimbangan,” imbuh Ketua DPC PPP Lombok Utara ini.

Kemudian persoalan bencana perlu juga menjadi bahan pertimbangan. Di mana pada bencana gempa 2018 membuat masyarakat kekurangan air bersih berhari-hari, tentu persiapan-persiapan seperti itu harus menjadi bahan pertimbangan bagaimana melakukan pelayanan cepat. Dan juga PDAM harus menjadi garda terdepan ketika musim kemarau, solusi lintas sektoral harus dilakukan sehingga titik-titik kekeringan tidak berkepanjangan. “Jadi, yang dilihat bukan dari siapa namun seperti visi misi pelayanan PDAM kepada masyarakat,” tegasnya lagi. (flo)

Komentar Anda