Tiga Kejurnas Balap Mobil Hadir di Mandalika Festival of Speed

KEJURNAS: Kejurnas balap Mobil yang ada di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Ajang balap bergengsi Mandalika Festival of Speed (MFoS) kembali digelar di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Juli mendatang. Event ini hadir dengan semangat yang lebih besar serta ragam kelas balapan yang lebih variatif, memadukan kompetisi resmi dengan semangat komunitas otomotif nasional. MFoS kali ini hadir dengan tiga kejuaraan nasional (Kejurnas).

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria menyampaikan, sejak awal penyelenggaraannya, MFoS telah dikenal sebagai ajang motorsport yang menarik perhatian publik, dengan menghadirkan sejumlah balapan unggulan. Beberapa kategori balapan yang telah rutin digelar antara lain adalah Time Attack umum, yang menjadi ajang adu kecepatan para pembalap amatir hingga profesional dengan mobil berbagai merk dalam mencatat waktu terbaik. “Terdapat pula Time Attack untuk mobil balap Radical, yang menampilkan kendaraan prototipe ringan dengan performa luar biasa di lintasan. Sementara itu, kategori balapan Subaru BRZ juga tak kalah seru, dengan duel antar mobil sport coupe yang selalu menyajikan adrenalin tinggi dari awal hingga akhir balapan,” ungkap Priandhi Satria, Senin (9/6).

Menurut Priandhi, MFoS tahun ini membawa gebrakan baru dengan menghadirkan tiga kelas Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2025 yang siap menambah panas persaingan di sirkuit. Ketiga kelas tersebut adalah Kejurnas Balap Mobil 1200 cc, Kejurnas Balap Mobil 1500 cc, dan Kejurnas Balap Mobil 3600 cc. “Penambahan ini tidak hanya memperluas cakupan kompetisi, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi pembalap lokal dan nasional untuk tampil dan berkembang di level yang lebih tinggi. Salah satu hal paling menarik dari edisi MFoS tahun ini adalah format unik. Krida Toyota Agya One Make Race (OMR) akan digelar dengan format start bersamaan kelas Kejurnas 1200 cc,” jelasnya.

Baca Juga :  Protes Hasil Seleksi Paskibraka, Pemkab Loteng Layangkan Surat Keberatan ke BPIP RI

Pada MFoS sebelumnya, Krida Toyota Agya One Make Race merupakan sebuah kelas balapan yang menjadi bagian dari MFoS. Dengan format start bersamaan kelas Kejurnas ITCR kelas 1200 cc, peserta Krida Toyota Agya OMR yang juga mendaftar di Kejurnas 1200 cc akan berkesempatan meraih dua gelar juara dalam satu balapan, yaitu Juara Kejurnas 1200 cc dan Juara Krida Toyota Agya OMR. “Skema ini dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi para peserta, sekaligus mendorong mereka naik level ke kompetisi nasional,” tambahnya.

Ia menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan MFoS ke depan. Baginya bahwa Mandalika Festival of Speed merupakan salah satu bentuk komitmen mereka untuk mendorong ekosistem motorsport di Indonesia, khususnya balap mobil. “Dengan hadirnya Kejurnas di MFoS, kami berharap Mandalika bisa menjadi pusat pembinaan dan kompetisi bagi talenta-talenta balap Tanah Air,” ujarnya.

Baca Juga :  Gedung SDN 2 Bombas Desa Kateng Ambruk

Priandhi juga menekankan bahwa keberagaman kelas balapan yang ditawarkan MFoS menjadikannya salah satu event motorsport paling inklusif dan atraktif di Indonesia saat ini. Dari pembalap pemula hingga profesional, semua memiliki ruang untuk tampil dan berkembang di lintasan Mandalika. “Dengan kombinasi antara semangat komunitas dan kompetisi resmi, Mandalika Festival of Speed terus memperkuat posisinya sebagai magnet utama motorsport roda empat nasional. Informasi resmi terkait jadwal balapan, pendaftaran peserta, dan regulasi teknis akan diumumkan melalui kanal resmi MGPA dan MFoS dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Diharapkan, dengan adanya event MFoS ini, kualitas penyelenggaraan ajang balap roda empat di Mandalika semakin meningkat, yang pada akhirnya turut mendukung peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini sesuai dengan arahan dari induk holding MGPA yaitu INJOURNEY Holding, sebagai holding dibawah Kementrian BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. “Sirkuit Mandalika bukan hanya milik MGPA, namun ini adalah milik Indonesia. Ini harus terus-menerus kita besarkan dengan baik, benar dan glorifikasi demi Indonesia. Mari kita semua berbuat maksimal untuk membesarkan Indonesia melalui berbagai kegiatan di Sirkuit ini,” tutupnya. (met)