Tiga Jenazah TKI asal Loteng yang Terdampar di Perairan Timur Malaysia, Akhirnya Dipulangkan

PENYERAHAN: Inilah kondisi saat penyerahan jenazah TKI asal Desa Barabali yang ditemukan tewas di Malaysia, Jumat kemarin (17/12) (M.HAERUDDIN/ RADAR LOMBOK)

PRAYA— Jenazah tiga orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Tengah yang merupakan korban tenggelam yang ditemukan terdampar di Perairan Timur Semenanjung sekitar Mersing dan Tanjung Bedil, Johor Malaysia, akhirnya dipulangkan.

Jenazah TKI itu juga langsung di makamkan di pekuburan yang ada di desa masing- masing. Seperti diketahui bahwa dua korban berasal dari Desa Barabali Kecamatan Batukliang dan satu korban merupakan warga Dusun Nyiur Ende Bodak Desa Montong Terep Kecamatan Praya. Para TKI yang pergi merantau lewat jalur ilegal ini, tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) pada Jumat kemarin (17/12) dan dijemput langsung oleh pihak keluarga bersama aparatrur desa masing- masing.

Kepala Desa Barabali Kecamatan Batukliang, Lalu Ali Junaidi ketika dikonfirmasi menegaskan, bahwa dua warganya ini sudah langsung di makamkan oleh pihak keluarga di lingkungan atau dusun masing- masing, setelah pihaknya dari pemdes melakukan serah terima jenazah dengan pihak BP2MI Provinsi NTB maupun Disnakertrans Lombok Tengah. “Jenazah sampai bandara Lombok pukul 14.55 Wita dari penerbangan Jakarta- Lombok, tapi sampai Desa Barabali sebelum Ashar dan langsung dimakamkan di Dusun Presak untuk Basaruddin dan Dusun Pondok Bale untuk Muna’am,” ungkap Lalu Ali Junaidi.

Baca Juga :  Hari ini Kinerja Pj Gubernur Dievaluasi Kemendagri

Pihaknya menegaskan bahwa jenazah warganya itu diserahkan langsung oleh BP2MI Provinsi NTB maupun Disnakertrans Lombok Tengah, yang selama ini membantu memfasilitasi pemulangannya. Pemulangan ketiga jenazah tersebut dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah “Yang jelas kedua jenazah sudah diterima langsung pihak keluarga, dan pemulangan semua gratis alias tanpa biaya,”terangnya.

Sementara itu, perwakilan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Cahyaning Widi menegaskan, bahwa ketiga jenazah tersebut merupakan korban tenggelam yang ditemukan terdampar di Perairan Timur Semenanjung sekitar Mersing dan Tanjung Bedil, Johor pada Sabtu malam (4/12). Saat itu, ternyata ditemukan empat jenazah dan dua orang selamat yang berada di sekitar lokasi kejadian. Para WNI tersebut diduga berusaha masuk ke Malaysia secara ilegal. “Setelah dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian dan tindakan post-mortem, sekaligus koordinasi dengan Disnakertrans Provinsi NTB, tiga jenazah dinyatakan berasal dari Lombok Tengah, sedangkan satu jenazah sampai saat ini masih dalam upaya identifikasi. Karena kondisi fisiknya yang telah rusak, dan tidak ditemukan dokumen maupun identitas lainnya,”terangnya.

Pihaknya menegaskan bahwa dari keterangan WNI yang selamat, kapal yang ditumpangi menuju Malaysia sarat penumpang dan setelah mencapai sekitar 500 meter dari garis pantai, para penumpang dipaksa terjun ke laut untuk berenang menuju pantai. Kondisi tersebut menyebabkan barang bawaan penumpang seperti dompet, paspor, handphone dan sebagainya hilang. “Selanjutnya otoritas setempat akan memeriksa kedua WNI selamat dan melanjutkan proses pengadilannya sebelum dideportasi ke Indonesia,”terangnya.

Baca Juga :  Gerindra Gawangi Interpelasi Gubernur

Lebih jauh disampaikan bahwa pada Jum’at (17/12) memang telah terjadwal pemulangan tiga jenazah korban tenggelam asal Lombok Tengah atas nama Basarudin, Muna’am, dan Rahman. KJRI Johor Bahru telah menerbitkan surat keterangan kematian atas nama ketiga jenazah tersebut, dan meminta bantuan kepada UPT BP2MI Provinsi NTB maupun Disnakertrans Lombok Tengah, untuk membantu memfasilitasi pemulangannya dari Bandara Lombok ke daerah asal sekaligus menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga.

“Di informasikan bahwa pemulangan ketiga jenazah tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia, mulai dari penanganan di Malaysia sampai pemulangan ke Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri RI melalui KJRI Johor Bahru, dilanjutkan pengeluaran cargo di Bandara Lombok dan pemulangan sampai ke daerah asal menjadi tanggung jawab UPT BP2MI Provinsi NTB,”terangnya.(met)

Komentar Anda