TIFA Foundation Gelar Dialog Kebijakan Perlindungan Sosial

POSE: Sejumlah peserta dan pemateri dialog kebijakan perlindungan sosial kelompok rentan melakukan pose bersama. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Yayasan Tifa (Tifa Foundation) bersama dengan Save The  Children dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menggelar Dialog Kebijakan Perlindungan Sosial Kelompok Rentan, di Mataram, Selasa (20/12/2022)

“Sejak 2021 lalu kita sudah lakukan riset di lima desa dari tiga Kabupaten/Kota di NTB terkait kasus-kasus sosial,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan TIFA Foundation Shita Laksmi.

Dikatakannya, dari hasil riset itu kemudian dilakukan dialog kebijakan perlindungan sosial dengan melibatkan kelompok rentan tersebut, guna mengetahui temuan tindak lanjut dari riset desa, yang dilaksanakan Yayasan Tifa bersama Forum Desa Inklusif (FDI).

Diketahui, FDI ini merupakan wadah yang terdiri dari perwakilan warga, kelompok rentan dan pemerintah desa dari lima desa, yang dihadirkan untuk membantu kelompok rentan mendapatkan akses perlindungan sosial. Di NTB sendiri ada lima desa yang menjadi target monitoring, antara lain Desa Jenggik Utara dan Desa Gereneng (Lotim), Desa Loang Maka (Loteng), Desa Loloan (KLU), dan Kelurahan Pejanggik (Mataram). “Ini kita lakukan secara bertahap di setiap kabupaten,” lanjutnya

Pada prinsipnya, kegiatan riset yang dilakukan sejak 2021 lalu itu bertujuan untuk memperbaiki data yang selama ini masih belum tepat sasaran. Sejumlah temuan di masyarakat, terutama di lima desa tersebut masih banyak ditemukan kasus-kasus sosial yang timpang. Di antaranya terkait akses informasi yang didapatkan penerima manfaat di 5 desa.

Sementara itu, salah satu Peniliti Tim NTB Selly Sembiring mengatakan, ada beberapa temuan dan rekomendasi yang didapatkan dari riset di lima desa di NTB ini.

“Beberapa temuan ini di antaranya, masih adanya data penerima manfaat yang tidak tepat sasaran. Seperti penerima manfaat yang mampu secara finansial tapi terdata dapat bantuan, sedangkan ada warga kurang mampu yang seharusnya dapat bantuan, justru tidak terdata,” tutupnya. (rie)

Komentar Anda