Tidak Ada Demo Tuntut Ahok di NTB

Brigjen Pol Umar Septono

MATARAM – Gerakan Bela Islam atas penistaan agama oleh Aliansi Umat Islam (AUI) NTB pada tanggal 28 Oktober lalu akan berlanjut hari ini.  Namun demo tidak digelar di NTB.

Kapolda NTB Brigjen Umar Septono saat berada di kantor gubernur membenarkan jika tidak akan ada aksi unjuk rasa seperti tanggal 28 Oktober lalu di NTB. Namun, terkait jumlah umat Islam NTB yang ke Jakarta, Umar hanya menyebut 23 orang saja yang sudah berangkat.

Menurut pantauannya, jumlah warga NTB yang ke Jakarta tidak mencapai ratusan, apalagi ribuan. Mengingat jarak yang jauh dan biaya mahal menjadi salah satu penyebab sedikitnya orang berangkat dari NTB. “Sampai hari ini 23 orang, tapi mungkin masih bisa bertambah lagi,” ungkapnya, Kamis kemarin (3/11).

Sekretaris Aliansi Umat Islam (AUI) NTB, Hasyim saat dihubungi Radar Lombok  mengklaim seribuan umat Islam berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan gerakan 4 November yang lebih besar.

Ketua AUI NTB Deddy AZ dan juga Koordinator Umum (Kordum) aksi TGH Hasanain Juaini sudah berada di Jakarta sejak dua hari lalu. “Kita memang berangkatnya bergelombang sejak kemarin, nanti malam (tadi malam) ada juga yang akan berangkat,” ungkapnya.

 Disampaikan, jumlah masyarakat NTB yang berangkat ke Jakarta melalui Aliansi Umat Islam (AUI) NTB sekitar 600 orang. Berbagai organisasi turut berpartisipasi seperti gerakan yang dilakukan tanggal 28 Oktober lalu di Islamic Center.

Diperkirakan jumlah umat Islam asal NTB yang berangkat ke Jakarta mencapai 1.000 orang. Pasalnya, banyak juga yang berangkat sendiri-sendiri tanpa mendaftar di AUI NTB. “Banyak yang hubungi saya mereka berangkat sendiri-sendiri, itu di luar 600 orang,” katanya.

Baca Juga :  Demo PT Sadhana Berakhir Ricuh

Beberapa organisasi yang berangkat sendiri-sendiri misalnya dari Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidn Indonesia (MMI).

Ditegaskan, partisipasi ke Jakarta murni untuk menjaga keutuhan Negara yang tidak ada kaitannya dengan pemilihan kepala daerah (Pilakda). Mengingat, penistaan agama telah nyata-nyata terjadi dan dibiarkan sampai saat ini.

Hal senada disampaikan oleh Ketua AUI NTB Deddy AZ yang sudah berada di Jakarta sejak hari Selasa pagi bersama seluruh perangkat aksi dan Kordum TGH Hasanain Juaini. “Kami tidak ada aksi di daerah, tanggal 4 November semua terfokus untuk mendukung aksi di Jakarta,” ancamnya.

Ditegaskan,tuntutan umat Islam NTB harus direalisasikan yaitu penjarakan Ahok. “Kalau tidak, pelindung-pelindung Ahok juga berhak untuk digulingkan. Puncak massa dari NTB akan datang hari Kamis,” ujar Deddy.

Sementara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, yang juga  pimpinan Nahdhatul Wathan (NW) Pancor

memberikan tanggapannya atas gerakan 4 November di Jakarta. Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya rupanya tidak melarang umat Islam NTB maupun jamaah NW untuk ikut aksi di Jakarta. “Saya tidak tahu apakah ada warga NW, tapi saya yakin tidak akan membawa atribut NW. Tidak perlu dilarang kalau mereka mau demo,” ucapnya.

Baca Juga :  Polda Antisipasi Demo 4 November

Menurutnya, sampai saat ini tidak pernah ada pembahasan secara internal NW dalam menyikapi gerakan 4 November. Oleh karena itu, TGB menyerahkan semuanya kepada pribadi masing-masing jamaah. “Kita bernegara yang terpenting taat hukum, dan menghormati satu samalain,” ujarnya.

Sikap berbeda disampaikan Ketua  Sementara  Pengurus Wilayah (PW) Nadhlatul Wathan NTB.

Raden TGB Lalu Muhammad Zainuddin Tsani, mengimbau kepada seluruh warga NW di tanah air agar lebih baik tidak ikut serta dalam demo pada tanggal 4 November tersebut. " Warga NW kita minta tidak ikut demo,'' katanya.

Bukan tanpa alasan PW NW meminta kepada warga NW agar lebih baik tidak ikut demo 4 November tersebut. Pihaknya melihat sudah ada komitmen dan dukungan dari Presiden Joko Widodo agar terus mendorong proses penegakan hukum terkait penistaan agama dilakukan Basuki Tjahja Purnomo alias Ahok tersebut sesuai dengan kehendak publik.

Terpenting sekarang, sambungnya bagaimana mengawal proses hukum terhadap Ahok harus dilakukan seadil – adilnya. Tidak boleh ada satupun yang kebal dari hukum. " Sekarang ini mari kita kawal proses penegakan hukum. Sehingga tidak perlu dengan aksi turun ke jalan,'' tandasnya.

Kendati begitu, ia mengatakan, pihaknya sangat memberikan atensi kepada berbagai pihak bakal menggelar aksi demo besar – besaran untuk mengawal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terus mendorong penegakan hukum seadil – adilnya bagi Ahok atas penistaan agama dilakukan tersebut.(gal/zwr/yan)

Komentar Anda