GIRI MENANG– Tidak hanya aksi kriminal, vandalism (perusakan fasilitas-fasilitas umum) juga banyak terjadi di ruas jalan bypass BIL. Banyak tiang lampu dirusak, sementara plat penanda jalan banyak yang hilang dicuri.
Berdasarkan pantauan koran ini, setidaknya ada 40 sampai 50 tiang lampu yang plat kuningnya hilang. Soal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar H. Lalu Winengan menyayangkan praktek ini. Ini katanya, adalah praktek sabotase oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, yang tidak ingin melihat keindahan. “Ini sabotase, benci sama orang, tetapi yang dirusak adalah barang. Inikan tidak bagus,” ungkapnya, Senin (17/7).
Selain plat kuningan itu lanjut Winengan, kabel-kabel lampu di bypass BIL II juga tidak luput dari pencurian. “Sudah beberapa kali dicuri kabel, belum sadar-sadar, kita tunggu sadar. Mati lampu diprotes, kabelnya malah dicuri,” jelasnya.
Lebih lanjut berkaitan dengan hilangnya plat kuningan yang diduga dicongkel kemudian diperjualbelikan ini, dirinya sudah meminta kepada Kepala Bidang Tata Kota dan Pertamanan Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar untuk mengecek tiang-tiang lampu mana saja yang hilang. “Saya sudah perintahkan untuk melakukan kroscek ke lapangan, setelah itu lapor ke polisi,” tegasnya.
Dijelaskan, pembangunan tiang lampu bypass BIL II ini dilakukan Balai Jalan Nasional. Namun pada prinsipnya sudah diserahkan kepada Pemkab Lobar. Sehingga Pemkab sendiri bertanggung jawab untuk menjaga bersama masyarakat. Pemkab juga sudah melakukan meterisasi. “Jadi kita harapkan masyarakat juga ikut menjaga aset lampu-lampu jalan ini,” tandasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Lobar AKP Joko Tamtomo mengaku belum ada laporan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar terkait hilangnya pelat kuningan pada puluhan lampu di bypass BIL II. “Belum ada laporan,” tandasnya. (zul)
