Asrin berpandangan, dari empat paslon yang ada, semuanya merupakan figur dan memiliki pengalaman. Terkecuali paslon nomor urut 3, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi). “Tapi kalau yang sangat diuntungkan dari debat kemarin adalah figur nomor 3. Karena mulai dikenal lebih jelas oleh publik NTB,” ucapnya.
Asrin belum bisa menyimpulkan paslon mana yang elektabilitasnya akan meningkat pascadebat. Untuk mengetahui itu, haruslah dilakukan survei. Apalagi masing-masing paslon memiliki gaya komunikasi berbeda. Publik juga bisa menilai sendiri, ada paslon yang praktis. Ada pula sangat ilmiah, bahkan ada yang menghibur seperti Ali BD.
Visi-misi mereka juga beragam. Cagub nomor 1 menekankan kesejahteraan rakyat, cagub nomor 2 memiliki penekanan pada penataan birokrasi yang good governance dan pengelolaan pertanian yang menguntungkan rakyat. Selanjutnya cagub nomor 3 lebih tertarik pada penguatan SDM. Terutama yang menimbulkan multi effect sektor pembangunan. Cagub 4 lebih praktis dan pragmatis dalam menegaskan program-programnya. ”Ini dipengaruhi pengalaman Ali BD yang telah lama bergelut dengan masalah nyata rakyat melalui LSM-nya,” sebut Asrin.
Kelebihan masing-masing, cagub nomor 1 teruji kemampuan memobilitas dan mengemas pembangunan Lombok Tengah. Cagub 2 prestasinya untuk memajukan Kota Mataram saat ini dapat dirasakan. Misalnya investasi yang kondusif dan kerja sama konstruktif dengan investor serta pengusaha. “Ini modal kuat cagub nomor 2 dan dukungan politik yang besar,” ujarnya.