TGB Sebaiknya Fokus di Level Nasional

MATARAM—Dr TGH Zainul Majdi (akrab dipanggil TGB) disarankan sebaiknya tidak mencalonkan diri sebagai ketua Partai Demokrat NTB. TGB hendaknya memberikan kesempatan kepada kader lainnya menakhodai partai bintang mersi itu.

Pengamat politik IAIN Mataram, Dr Ahyar Fadli menilai, banyaknya dukungan agar TGB tampil dalam pentas politik nasional sebaiknya dijadikan pertimbangan. Lantaran itu, sebaiknya, TGB tidak mencalonkan diri kembali. Dengan tidak mencalokan diri disebutnya bagian dari upaya renegerasi kepemimpinan di Demokrat NTB.

"Kalau TGB maju kembali. Tidak akan ada kader berani melawan. Kaderisasi tak akan berjalan," katanya, kepada Radar Lombok, Jumat kemarin (12/8).

Ia berpendapat, Demokrat NTB memiliki banyak potensi kader yang berkualitas dan mumpuni. Misalnya, Wakil Ketua DPRD NTB, H Mahalli Fikri, Ketua Fraksi Demokrat DPRD NTB, HMS Kasdiono,  Sekretaris Demokrat NTB, Zainul Aidi, dan anggota DPR RI dapil NTB dari Demokrat, Syamsul Lutfi.

Baca Juga :  9 Persen Warga Ingin Ubah Pancasila

Semua kader Demokrat tersebut relatif sangat dekat dan loyal dengan TGB. Dengan kemunculan mereka itu sebagai calon ketua Demokrat NTB, maka TGB selaku ketua Demokrat NTB dinilai sangat berhasil dalam proses kaderisasi kepemimpinan.

Di lain sisi, ungkapnya, Demokrat tidak kekurangan kader berkualitas, berkompoten dan mumpuni untuk bisa melanjutkan kepemimpinan TGB di Demokrat NTB. "Andaikata TGB tidak maju. Pasti banyak kader Demokrat siap maju, akan ada kompetisi di Musda,” ujarnya.

Dia melihat, jika TGB kembali mencalonkan diri di Musda, tidak akan ada kompetisi atau pertarungan. Tidak akan ada bermunculan kader terbaik Demokrat untuk mencalonkan diri.

Dia sepenuhnya mendukung TGB masuk dan fokus dalam jajaran kepengurusan DPP Partai Demokrat. Dengan langkah itu memberikan kesempatan dan peluang lebih besar bagi TGB untuk bisa eksis dalam dinamika politik di tingkat nasional.

Baca Juga :  KH Yahya Cholil Staquf Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU

Rekam jejak, kapasitas, kompotensi, modal sosial, modal politik dan berbagai penghargaan atas keberhasilan diraih dalam memimpin NTB, menurutnya sudah memperlihatkan dan menunjukkan bahwa TGB bukan lagi tokoh daerah kacangan. TGB sudah menjadi aset bangsa.

Terlebih, ormas NW dipimpin TGB dalam Muktamar ke 13 merekomendasikan TGB tampil dalam pentas politik nasional di pemilu 2019. "Dengan beliau fokus dan eksis di pusat, maka akses dan peluang beliau menjadi pemimpin nasional bisa lebih terbuka lebar," ungkapnya.

Meski begitu, jelasnya, semua tergantung dari keputusan TGB. Apakah akan tetap memimpin Partai Demokrat NTB. Atau sebaliknya justru memberikan kesempatan kepada kader lain berkompetisi memperebutkan kursi ketua Demokrat NTB. (yan)

Komentar Anda