Ketika seorang TGB mengambil keputusan keluar dari Demokrat, itu artinya telah dipertimbangkan secara matang. Langkah demi langkah tersusun rapi dan penuh perhitungan. Diperjelas terkait alasannya keluar dari Demokrat, rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor ini belum mau memaparkan secara rinci. Pola yang sama ketika TGB awal-awal menyatakan sikap mendukung Jokowi. “Benar sudah mundur. Alasan pribadi,” imbuh TGB.
Keluarnya TGB dari partai Demokrat, tentu saja menimbulkan pro kontra. Namun sejak beberapa waktu lalu, banyak partai besar telah menantinya. Sebut saja Golkar, Nasdem dan lainlain. TGB sendiri, masih enggan berbicara banyak terkait masa depan politiknya. Termasuk akan berlabuh kemana paska tidak lagi menjadi anggota dewan kehormatan partai Demokrat.
Disinggung terkait banyaknya loyalis TGB yang keluar terlebih dahulu dari Demokrat, dan berlabuh ke Nasdem, TGB belum menegaskan dirinya akan melakukan hal yang sama. Mengingat, kakak kandung dan kakak iparnya telah resmi menjadi caleg Partai Nasdem.
Selain itu, TGB juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW). TGB belum secara resmi memberikan arahan dan imbauan kepada jemaah NW terkait sikap politiknya.