PADANG – Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi diberi gelar “Tuanku Imam Nan Adil” oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Provinsi Sumatera Barat, Drs Almuhdil Karim , Kamis lalu (8/2). Penghargaan diberikan kepada gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu karena dinilai telah berikhtiar mengayomi umat dengan keadilan dan kealiman. Semua itu dilakukan untuk terwujudnya bangsa Indonesia yang Rahmatan lil ‘alamin.
Gubernur menerima gelar tersebut saat tabligh akbar di pondok pesantren setempat yang disaksikan seluruh pengurus, pengajar dan ratusan santri pondok pesantren Nurul Yaqin tersebut. “Terima kasih dan penghargaan atas gelar yang diberikan ini,” ujar TGB. Selanjutnya, TGB menyampaikan tausyiah. Dalam kesempatan tersebut, TGB mengingatkan bahwa pondok pesantren bukan sekedar tempat santri belajar ilmu. Namun santri juga diajarkan tentang apa yang pantas dan tidak pantas. “Kita tidak sekedar diajarkan hukum. Tetapi kita diajarkan bagaimana berperilaku sebagai muslim yang baik,” ucapnya.
Gubernur mengisahkan cerita TGKH M Zainuddin Abdul Majid, seorang pahlawan nasional dari NTB yang juga kakeknya menuntut ilmu di Mekkah. “Ketika beliau, yang diantarkan oleh kedua orangtuanya menemui Maulana Syeikh Hasan Muhammad Al Masysyath dengan maksud ingin menuntut ilmu. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Maulana Syeikh Hasan Muhammad adalah apakah engkau sudah khatam kitab Ta’limul Muta’alim. Bukan berapa surah Alquran yang dihafal,” tutur gubernur. Kitab Ta’limul Muta’alim, lanjutnya, adalah kitab yang berisikan bab-bab tentang adab-adab dalam menuntu ilmu. Seperti hakekat ilmu, hukum mencari ilmu, niat mencari ilmu, cara memilih guru, cara menghormati ilmu dan guru dan masih banyak lagi terkait adab-adab mencari ilmu.
Dengan mempelajari adab-adab menuntut ilmu, akan membawa keberkahan pada ilmu yang dimiliki oleh santri. “Jika kita bisa melihat rupa dari keberkahan itu, pasti akan kita kejar kemanapun. Karena ilmu boleh saja tidak terlalu banyak, tetapi kalau ada keberkahan, maka Allah akan jadikan perhiasan dalam kehidupan kita,” terang TGB. (zwr/adv)