MATARAM – Puncak arus balik melalui pintu penyeberangan laut di NTB terjadi kemarin. Dari pantauan koran ini, terjadi lonjakan penumpang di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur dan Pelabuhan Lembar Lombok Barat.
Di Kayangan, peningkatkan aktivitas penyeberangan di pelabuhan terhitung mulai H+3, puncaknya Minggu (9/6) karena merupakan hari terakhir libur panjang usai lebaran. Tidak hanya dari Pelabuhan Poto Tano Sumbawa, lonjakan juga terjadi sebaliknya, dari Kayangan menuju Poto Tano. Pantauan koran ini kemarin, ratusan kendaraan berjejer mengantre di areal pelabuhan menunggu giliran naik kapal yang sudah bersandar di setiap darmaga yang dioperasikan oleh pihak ASDP Kayangan yang didominasi oleh kendaraan roda dua.
Manajer Usaha dan Operasional ASDP Kayangan Zainal Abidin mengatakan, meski terjadi peningkatkan, namun secara umum arus balik masih terbilang normal. Tidak hanya saat arus balik, namun peningkatan jumlah penumpang juga terjadi ketika arus mudik lalu. Peningkatkan tersebut terutama untuk kendaraan roda dua. Tapi semuanya itu bisa tertangani dengan baik. “Kalau H-1 sebelum lebaraan peningkatan arus mudik untuk roda dua sekitar 5 persen sedangkan roda empat 3 persen . Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ya memang ada peningkatkan,” jelas Zainal.
Sedangkan untuk arus balik sendiri lanjutnya, kalau dari Pelabuhan Kayangan menuju Poto Tano tidak ada kepadatan berarti. Artinya antrean kendaraan yang akan menyeberang tidak terlalu lama menunggu. Kecuali arus balik dari Pelabuhan Poto Tano – Pelabuhan Kayangan sejak H +3 dan H+3 memang tampak ada peningkatkan sampai hari kemarin. “Tapi terjadinya lonjakan arus balik ini telah kita antisipasi yaitu dengan mengoperasikan sebanyak 11 kapal. Kemungkinan bisa 12 kapal yang akan kira operasikan, kalau memang terus terjadi peningkatan. Tapi kapal tersebut hanya ngambil di Pelabuhan Poto Tano saja, soalnya kasihan para penumpang menunggu lama di sana. Kalau di Kayangan masih tetap normal,” lanjutnya.
Peningkatakan arus balik dari Pelabuhan Poto Tano-Kayangan makin meningkat hingga dini hari tadi. Sejak H+3 untuk arus balik kendaraan roda dua tercatat sebanyak 1. 732. Yaitu meningkatkan sekitar 28 persen dari 2018 yang jumlahnya sekitar 1. 352 roda dua di waktu yang sama . Sedangkan untuk kendaraan roda empat yaitu sebanyak 635, meningkat 37 persen dari 2018 yang hanya 465 untuk roda empat. Hingga H+4 peningkatkan arus balik roda dua atau roda empat akan semakin naik terutama untuk roda dua bisa sampai 700 kendaraan. “Secara umum alhamdulillah semua lancar. Itu semua tak lepas dari fasilitas yang kita siapkan cukup memadai. Mulai dari fasilitas kapal yang sangat mencukupi, dan empat darmaga kita yang ada itu, semuannya standby,” imbuh Zainal.
Kapal yang disiapkan untuk mengangkut para penumpang di tahun ini disebutanya juga fasilitasnya cukup besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ditambah lagi jumlah kapal yang dioperasikan juga terus mengalami penambahan.
Di Pelabuhan Lembar, pemudik memadati pelabuhan sejak H+3 lebaran, Sabtu (8/6) lalu. Ribuan penumpang ini akan kembali ke tempat mereka bekerja setelah menikmati libur panjang.
Pantauan koran ini di Pelabuhan Lembar kemarin siang, antrean kendaraan sepeda motor tampak mengular dari jalur gateway sepeda motor hingga keluar pintu pembelian tiket. Begitu juga untuk kendaraan roda empat terjadi penumpukan di parkiran menunggu jadwal naik ke kapal.
Para penumpang yang akan menyeberang ini tujuannya ke Bali melalui Padang Bai, sedangkan untuk penyebrangan ke Surabaya menggunakan kapal Legundi, tidak ada pelayanan, dan akan ada kembali hari ini.
General Manager PT ASDP Lembar, Yulianto, menjelaskan arus balik lebaran melalui Pelabuhan Lembar menuju Padang Bai, maupun Pelabuhan Lembar menuju Surabaya memang mengalami peningkatan. Namun untuk saat ini yang mendominasi adalah tujuan Bali. Sedangkan untuk tujuan Surabaya diperkirakan akan meningkat signifikan pada H+7 lebaran.”Mungkin setelah lebaran ketupat, akan mengalami lonjakan yang signifikan,” katanya saat ditemui kemarin.
Untuk peningkatan jumlah penumpang, baik pada arus mudik maupun arus balik diperkirakan antara 9 sampai 10 persen, terutama penumpang yang menggunakan sepeda motor. Jika dihitung perhari, ada sekitar 400 sampai 500 kendaraan penumpang yang diseberangkan ke Padang Bai. Jika dihitung jumlah orangnya bisa sampai ribuan orang setiap hari.
Ditambahkan Yulianto, puncak arus balik penumpang yang menuju Padang Bai diperkirakan pada Minggu malam, karena dilihat dari tren jumlah penumpang pada Sabtu malam, jumlah penumpang semakin meningkat pada sore hingga malam hari.” Mungkin penumpang lebih memilih perjalanan sore dan malam hari biar tidak kepanasan,” ujarnya.
Ketika ada lonjakan penumpang, pihak ASDP memberlakukan ekstra trip, yaitu menambah operasional kapal, dimana jika ada kepadatan penumpang, penumpang orang lebih diutamakan, sedangkan untuk penumpang kendaraan barang akan diangkut dengan kapal khusus dari ekstra trip yang diberlakukan itu.”Kemarin hal ini sudah kita lakukan untuk menanggulangi penumpukan penumpang,” tegasnya.
Meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan Legundi ke Surabaya diperkirakan karena mahalnya harga tiket pesawat, dan karena faktor infrastruktur di wilayah Pulau Jawa juga yang sudah lebih baik, sehingga masyarakat ingin mencoba melakukan perjalanan darat. Dari data yang diterima dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah XII BALI-NTB, sejak H-7 sampai H+1 lebaran, terdapat sekitar 30.789 penumpukan yang menyebrang dari pelabuhan Lembar, baik yang menuju Bali maupun ke Surabaya menggunakan kapal Legundi. Angka ini meningkat jika dibandingkan pada kada tahun 2018 lalu, yang jumlahnya 30.555 orang penumpang, dengan jumlah trip kapal yang sama yaitu 141 trip.” Ada kenaikan penumpang dibanding tahun 2018 lalu,” ujar Nelson Dalo Kepala BPTD wilayah XII Bali-NTB.
Setiap hari ada 16 kapal yang melayani para penumpang, jika ada terdapat penumpukan penumpang, pihak pengelola memberlakukan ekstra trip. Pola ini sudah dilakukan sejak arus mudik beberapa waktu lalu, dan mampu mengurai penumpukan penumpang.(lie/ami)