Tergenang, Malam Hari Pengungsi Tinggalkan Tenda

Pengungsi Tinggalkan Tenda
TERGENANG: Tampak salah satu tenda pengungsian warga RT 08 Lingkungan Pondok Perasi yang tergenang air, ketika hujan datang.( IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM—Hujan deras yang mengguyur Mataram beberapa hari terakhir ini, berdampak pada warga RT 08 Lingkungan Pondok Perasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, yang sudah sepekan lebih tinggal di lokasi relokasi yang disediakan Pemkot Mataram.

Derasnya hujan, membuat air menggenang dan masuk ke dalam tenda-tenda yang ditempati warga. Akibatnya, warga pun terpaksa meninggalkan tenda-tenda yang disiapkan Pemkot Mataram, untuk menghindari air yang tergenang.

“Semenjak hujan lebat dari sore hingga malam, lokasi relokasi pengungsian kini digenangi air. Anak-anak dan ibu terpaksa malam hari menumpang istirahat di rumah keluarga terdekat,” ujar Solihin, salah seorang warga RT 08 Pondok Perasi di Mataram, Jumat kemarin (3/1).

Dengan kondisi tenda pengungsian yang tergenang. Menurutnya itu sangat mengganggu pengungsi. Selain juga banyak tenda yang tidak layak untuk ditempati. Untuk itu, anak-anak maupun wanita diungsikan dari tenda yang disiapkan pemerintah. “Sangat tidak memungkinkan untuk beristirahat di tenda. Semua keluar tenda,” jelasnya.

Warga juga tidak berdiam diri dengan situasi ini. Sebagai upaya antisipasi, warga memanfaatkan satu lokal hunian sementara (Huntara) yang ada di lokasi, dengan meninggikan bagian lantainya. Dan oleh warga dimanfaatkan untuk membuat tenda bersama. “Itu kita manfaatkan dulu. Karena kalau hujan dating, airnya pasti masuk ke tenda. Bagaimana bisa beristirahat?” ungkapnya.

Kondisi warga pengungsian ini juga disikapi serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Melalui Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, setelah mendapat informasi tentang warga di pengungsian, pihaknya berinisiatif untuk menempatkan pompa air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram di lokasi pengungsian. Pompa ini difungsikan untuk menyedot genangan air. “Tapi kemarin agak tertunda, karena ada pegawai BPBD yang rumahnya terbakar,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mempercepat penempatan ruang kelas darurat SMP 6 Mataram untuk dipindahkan ke lokasi pengungsian. Jika Huntara itu sudah dipindah, maka genangan air disebutnya tidak akan terjadi lagi dipengungsian. Karena lantai dasarnya posinya lebih tinggi dari permukaan tanah. “Iya kelas darurat SMP 6 itu pemindahannya akan dipercepat. Itu salah satu solusi yang cepat. Sehingga tidak akan tergenang seperti sekarang kalau Huntara itu disana,” terangnya. (gal)

Komentar Anda