Terdampak Corona, 3.114 Pekerja Dirumahkan

PEKERJA: Banyak pekerja terdampak pandemi Covid-19, terutama yang dirumahkan. (DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kondisi sebagian besar perusahaan di NTB masih terpuruk dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Bahkan sudah lebih dari 50 persen perusahaan terpaksa tutup lantaran tidak ada lagi pergerakan usaha. Kondisi tersebut berdampak pada sejumlah tenaga kerja (Naker) harus dirumahkan sebanyak 3.114 dan kena Pemutus Hubungan Kerja (PHK) 598 pekerja sampai dengan 2020.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakaner) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, mengatakan untuk Naker yang di PHK tidak terlalu banyak, tetapi lebih banyak pengurangan jam/waktu kerja sebanyak 541 perkerja. Banyak perusahaan memilih menerapkan pola kerja sistem shift, misalnya dalam 1 bulan bekerja selama dua pekan.

“Sebagian dari pekerja yang dirumahkan dilakukan up skill dan sebagian sudah berhasil membangun usaha mandiri,” kata I Gede Putu Aryadi, Minggu (6/6).

Baca Juga :  MODENA Luncurkan Produk Edisi Terbatas Marvel

Berdasarkan data Disnakertrans NTB, untuk pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sampai tahun 2020 sebanyak 4.253 orang, baik di PHK 598 pekerja, dirumahkan 3.114 orang dan pengurangan jam kerja 541 orang. Pekerja yang banyak dirumahkan ada di Kota Mataram sebanyak 1.266 orang, PHK 324 orang dan tidak ada pengurangan jam kerja. Kabupaten Bima paling sedikit hanya 12 orang dirumahkan, tidak ada di PHK dan pengurangan jam kerja.

Selain Kota Mataram, Sumbawa Barat banyak pekerja dirumahkan, yakni 1.084 orang dan yang terkena PHK 173 orang. Untuk di Lombok Barat sebanyak 95 orang dirumahkan tidak ada PHK maupun pengurangan jam kerja. Kemudian di Lombok Utara PHK sebanyak 14 orang serta dirumahkan ada 237 orang. Ada juga di Sumbawa PHK 15 orang dan dirumahkan 79 orang. Sementara di Lombok Tengah banyak pekerja terdampak, yakni 942 orang, kena PHK 60 orang, dirumahkan 341 orang dan pengurangan jam kerja 541 orang.

Baca Juga :  PMI NTB Kurang Minati Pekerjaan Sopir dan Tenaga Medis

Tetapi dua wilayah di NTB, yakni Dompu dan Kota Bima justru tidak ada pekerja terdampak pandemi Covid-19, baik terkena PHK, dirumahkan maupun pengurangan jam kerja.

Sementara itu, di sektor pariwisata banyak juga yang terdampak, hampir 50 persen hotel tutup khususnya di Lombok Tengah, lantaran sepinya tamu-tamu yang datang, sehingga mereka terpaksa menutup sementara usahanya. Sebanyak 50 persen tersebut adalah disektor pariwisata.

“Di sektor lain, seperti peternakan, pertanian, UMKM tetap jalan,” imbuhnya. (dev)

Komentar Anda