Terapkan Metode Klasik, Santri Lolos ke Turki

Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jannah NW Ampenan Kelurahan Banjar salah satu ponpes yang menyelanggarakan program tahfidz. Ponpes ini  telah banyak melahirkan hafidz.

 


NASRI BOEDJANA- MATRAM


 

 

Ponpes  Nurul Janah NW Ampenan berada di tengah perkampungan di Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan tidak jauh dari pantai Ampenan. Untuk menjangkaunya, melawati jalan lingkungan yang tidak terlalu lebar. Meskipun begitu, ponpes  mampu menghasilkan hafidz   handal di kancah lokal maupun nasional.

Tahfidz Alqur'an belum lama diterapkan ponpes ini namun telah menjadi program unggulan.   Ketua Yayasan Ponpes Nurul Janah NW Ampenan TGH. Nasir Syukron, M.Pd  menceritakan, pada awalnya  program tahfidz  cukup berat untuk dilaksanakan. Program ini  harus memiliki pengasuh atau koordinator yang benar- benar tekun dan bertanggung jawab terhadap para santri. Kemudian juga menurutnya, dalam membimbing pun koordinatornya harus memiliki kemampuan dan  keterampilan sehingga mudah menghasilkan hafidz yang handal. ''Banyak pertimbangan sebelum diputuskan ada program tahfidz ini,'' jelasnya Rabu kemarin (22/6).

Baca Juga :  Lima Santri Almadani Angkatan Perdana Lulus Hafidz 30 Juz

Setelah melalui beberapa pertimbangan, program ini mesti diterapkan.  Beberapa metode pun mulai diterapkan, mulai dari yang klasik hingga yang modern. Dalam perjalanannya, beberapa kali dilakukan pergantian metode tahfidz ini. Akhirnya disimpulkan metode klasik yang lebih digunakan.  Santri menyetorkan hafalannya  (Muroja'ah) dua kali dalam seminggu kepada pembinanya. Para santri menghafal ayat-ayat Alqur'an yang sudah dihafalnya di hadapan para pembinanya.

Baca Juga :  Awalnya Menghafal tanpa Bimbingan, Wakili Indonesia di Iran

Pihak ponpes juga menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan oleh para hafidz. Lalu dibangun asrama. Para santri akan tinggal di asrama ini agar lebih fokus menghafal. Kerja keras dan perhatian pihak ponpes membuahkan hasil. Ponpes ini menghasilkan para hafidz.

Tahun lalu Kementerian Agama (Kemenag) NTB meminta santri ponpes  ini ikut seleksi untuk mendapatkan beasiswa belajar ke Turki. Ponpes mengirikan tiga hafidz ikut seleksi. Dua  santri lolos dari seleksi. "Alhamdulillah santri kami bisa ke negara Turki," pungkasnya (*)