Terapi Makanan Agar Terhindar dari Diabetes

PEMERIKSAAN : Para penderita diabetes yang dilayani Puskesmas Karang Taliwang Kota Mataram dalam program Prolanis beberapa waktu lalu (Zulfahmi/Radar Lombok)

MATARAM–Menjaga makanan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk menghindarkan diri dari penyakit Diabetes Militus (DM).

Bagi   yang belum terkena dari penyakit diabetes, ada baiknya menjaga diri sebelum terkena penyakit yang dikenal dengan kencing manis ini.  Sebagaimana yang dikatakan oleh ahli gizi di Puskesmas Karang Taliwang  Kota mataram  Ni Made Dewi Puri R.Sgz.RD menyebutkan sebelum terpapar oleh penyakit diabetes, ada baiknya menerapkan pola hidup 3 J dalam kehidupan sehari-hari. " Menjaga agar terhindar dari diabetes dengan menerapkan pola hidup  tiga J," kata Puri kemarin.

yang pertama, pilih jenis makanan dari semua group makanan termasuk sayur sayuran, buah buahan, daging, ikan, unggas, makanan kaya serat seperti buah-buahan. J yang kedua atur jadwal makanan yang tetap setiap hari. J yang ketiga yakni hitung jumlah kalori yang dikonsumsi selama satu hari.

Bagi  yang masih sehat dan belum terpapar penyakit diabetes, pola makan yang benar yakni sarapan pada hari dari pukul 07.00 Wita sampai dengan pukul 09.00 Wita. Sekitar pukul 10.00 Wita  atau sampai sebelum pukul 12.00 Wita, bisa memakan beberapa jenis cemilan untuk pengganjal perut sebelum makan siang. Makanan yang bisa dimakan sebagai makan selingan yakni makanan-makanan kecil dan padat. " Setelah itu bisa makan berat sekitar pukul 13.00 Wita sampai pukul 14.00 siang," katanya.

Setelah itu kalau sebelum makan malam,   yang masih sehat  bisa melakukan aktivitas makan-makanan pada sore hari sebelum makan malam. Berbeda dengan orang yang menderita diabetes harus memberlakukan pola hidup yang benar-benar mengatur pola makan dan memilih makanan-makana yang tepat untuk dirinya. Misalnya setelah sarapan, sebagai makan selingan sebelum makanan siang, misalnya sekitar pukul 10.00 Wita saat sudah mulai lapar sebaikanya  tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan manis, karena itu akan mempengaruhi metabolisme tubuh. Sedangkan kalau orang  dengan diabetes memerlukan diet gizi khusus secara efektif mengatur kadar gula darah mereka seraya memenuhi kebutuhan gizi.

Dalam  berbagai litertaur kesehatan, tantangan terbesar penderita diabetes terletak pada batasan dietnya. Hal ini dikarenakan segala sesuatu yang mereka makan memiliki efek langsung pada tingkat gula darah mereka, yang berarti ada pembatasan tertentu yang harus dipertimbangkan. Pembatasan ini menempatkan penderita dalam bahaya.

Kebanyakan penderita diabetes harus mengkonsumsi makanan yang terdiri dari 40 sampai 60 persen karbohidrat, 20 persen protein, dan 30 persen lemak. Karbohidrat dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran, produk susu, kacang-kacangan, dan bahan-bahan berbasis pati, sedangkan protein dapat diperoleh dari daging, ikan, produk susu, dan unggas.

Meskipun demikian, ada batasan-batasan tertentu. Sebagai contoh, meskipun daging dianggap sebagai sumber protein yang baik, diet diabetes mengutamakan ikan dan unggas daripada daging merah. Selain itu, penting bahwa daging yang dikonsumsi adalah karena terdapat proteinnya dan bukan karena konten lemaknya, yang berarti pasien perlu   membuang beberapa lemak yang ditemukan di sebagian besar daging.

Di sisi lain, lemak dapat diperoleh dari mentega dan margarin, selain dari lemak yang ditemukan dalam daging. Juga penting bagi penderita diabetes untuk mengkonsumsi banyak serat, terutama serat tanaman.

Keterbatasan – keterbatasan tertentu lainnya juga dirinci. Misalnya, penderita diabetes dapat mengkonsumsi produk susu untuk kandungan protein dan lemak, tetapi akan sangat baik jika mereka menggunakan produk dengan persentase lemak yang rendah. Untungnya, saat ini ada produk susu yang non-lemak atau rendah lemak.

Ditambahkan  Puri, sebagaimana pengalaman yang ia dapatkan selama mendampingi para penderita diabetes, saat ini kesedaran para penderita diabetes  masih kuran untuk melakukan pemeriksaan dan minum obat. Padahal edukasi sudah diberikan setiap minggu. “ Kebayanyak para penderita diabet masih tidak paham dengan pengaturan makannya,” katanya.

Umumnya untuk para penderita  disarankan untuk menghindari makanan yang digoreng dan minuman beralkohol. Kebanyakan rencana gizi diabetes juga memiliki daftar pertukaran, atau daftar makanan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti produk makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Penderita diabetes juga disarankan mengenai jadwal makan yang ideal dan jumlah makanan yang dikonsumsi selama makan. Makan dengan porsi kecil sepanjang hari dianggap lebih ideal daripada makan dengan porsi besar dalam tiga waktu makan utama dalam sehari.  Selain itu perubahan kebiasaan makan sangat baik jika didukung dengan perubahan gaya hidup untuk mengelola diabetes.(ami)