PRAYA-Puluhan warga Dusun Pemotoh Barat Desa Aik Berik Kecamatan Batukling Utara, menolak untuk direlokasi.
Meski mereka terancam imbas kemungkinan terjadi bencana longsor susulan. Tetapi, mereka bersikukuh tidak mau direlokasi seperti direncanakan Pemkab Lombok Tengah. ‘’Keputusan bupati itu harus ditinjau ulang. Jarak kami dengan tempat terjadinya longsor itu 300 meter lebih. Malah, yang lebih berbahaya itu warga Dusun Pondok Gedang yang lebih dekat,’’ ungkap salah seorang warga Pemotoh Barat, H Fahrurrozi, kemarin (5/12).
Fahrurrozi juga menilai, longsor yang terjadi di jalan rabat itu bukan murni bencana melainkan kesalahan teknis pembangunan jalan tersebut. Karena tanggul penyangga jalan itu sudah rapuh dan tidak diperbaiki. ‘’Kami tidak mau gara-gara kesalahan pemerintah yang tidak memperbaiki tanggul itu, kemudian kami jadi korban relokasi,’’ tandasnya.
Senada juga disampaikan Kepala SDN Pemotoh Barat, HL Arya Dirawan, bencana longsor itu tidak sampai menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolahnya. ‘’Tidak sampai terganggu, malah yang membuat kami terkejut rencana relokasi sekolah kami,’’ katanya. (cr-ap)