Tengkorak Sembalun Bukan Manusia Purba

TENGKORAK SEMBALUN: Tim dari Balai Pusat Penelitian Arkeologi Nasional turun ke Sembalun, meneliti penemuan tengkorak yang ternyata bukan tengkorak manusia purba.

LOTIM—Tim peneliti dari Balai Pusat Penelitian Arkeologi Nasional memastikan kalau tengkorak yang ditemukan di Sembalun beberapa waktu lalu, bukan merupakan tengkorak purba, seperti yang banyak dibicarakan sebelumnya. Bahwa tengkorak tersebut dipastikan merupakan tengkorak yang berasal dari abad ke 18 atau 19 Masehi.

“Kerangka ini merupakan kerangka manusia biasa, bukan manusia purba. Paling ini sekitar abad ke 18 atau 19 Masehi,” kata Bambang Budi Utomo, Peneliti Utama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, saat ditemui di Sembalun, Rabu kemarin (18/1).

Meski ini masih merupakan dugaan, namun dugaan tersebut diperkuat dengan temuan-temuan lain berupa batu nisan dan uang logam. Jika itu merupakan peninggalan purba, dipastikan tidak akan ditemukan batu nisan. “Kalau makam yang menggunakan batu nisan itu adalah makam Islam. Demikian pula dengan mata uang logam yang ditemukan berupa uang logam dari Tiongkok,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua Rumah Warga di Karang Baru Wanasaba Ludes Terbakar

[postingan number=3 tag=”sembalun”]

Semua itu mengindikasikan jika tengkorak yang ditemukan tersebut adalah tengkorak manusia biasa, dan bukan manusia purba seperti yang banyak diberitakan selama ini.

Demikan juga menurut keterangan warga, dikatakan bahwa lokasi tersebut memang merupakan lokasi pemakaman tua. “Dari keterangan warga di sini, jika lokasi penemuan tersebut memang merupakan kuburan tua,” jelasnya.

Menurut keterangan warga pula, dikatakan ada juga gerabah yang ditemukan di lokasi yang merupakan galian C di bawah Bukit Pergasingan, Dusun Lendang Luar, Desa Sembalun tersebut. Namun disayangkan, keberadaan gerabah tersebut kini tak jelas. Padahal dikatakan gerabah tersebut akan dapat memberikan petunjuk terkait temuan tersebut. Demikain pula tengkorak yang gambarnya dikatakan banyak beredar di media sosial, keberadaannya kini juga tidak jelas.

Baca Juga :  Virus Tungao Ancam Tanaman Petani Sembalun

“Mengenai ukuran dan ketebalan tengkorak, kemungkinan orangnya cukup kuat, sehingga tengkoraknya besar dan tebal,” jelasnya seraya menyampaikan, kalau dilihat dari bentuk hidung yang tinggi, tengkorak tersebut diperkirakan orang asing atau barat, atau kemungkinan Arab. Karena kalau orang Asia rata-rata tulang hidungnya rendah. (lal)

Komentar Anda