MATARAM – Pemkot Mataram masih melakukan penanganan dampak gelombang pasang yang menyebabkan kerusakan rumah warga di kawasan pesisir pantai. Seperti di Lingkungan Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro yang merusak 4 rumah warga.
Penanganan yang dilakukan dengan melanjutkan pendistribusian karung untuk diisi pasir sebagai tanggul sementara. Penanganan juga melibatkan sejumlah pihak agar semakin maksimal. “Termasuk keterlibatan Pertamina dari dana CSR-nya, do sana berpartisipasi membangun masyarakat khususnya yang kita selamatkan yang utamanya kan manusianya dulu,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Irwan Rahadi, Senin (23/12).
Penanganan selanjutnya melibatkan OPD terkait di Lingkungan Pemkot Mataram. Antara lain di Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela yang juga terdampak Dinas Sosial sudah mendirikan tenda sebagai langkah antisipasi untuk mengevakuasi warga. “Sudah ada tenda yang didirikan oleh Dinas Sosial di Bagek Kembar,” katanya.
Untuk 4 unit rumah yang rusak di Lingkungan Kampung Bugis, Irwan mengatakan kondisinya masuk kategori rusak berat. Penghuni di empat rumah ini pada situasi tertentu mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Dia mengungsi dulu ke rumah keluarga atau kerabat,” ungkapnya.
Rumah yang rusak berat berada di pinggir pantai. Meski warga membangun rumah di sepadan pantai yang melanggar ketentuan. Pemerintah belum sampai membahas dasar atau alas hak kepemilikan. “Kan itu penting sebagai dasar pemerintah melakukan intervensi harus ada dasar kepemilikan. Kalau dia tidak memiliki hak kepemilikan ya kita mau ngomong apa. Itu kan daerah tidak boleh dan bukan miliknya,” terangnya.
Untuk kepemilikan ini, pemerintah akan melakukan kajian mendalam. “Ini rumahnya masih ditempati. Tapi sebagian temboknya itu runtuh bukan hancur total. Makanya dia kategori rusak berat,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan mengatakan, pada saat terjadi bencana hidrometeorologi di yang berdampak pada kawasan pesisir pantai. Bantuan disalurkan oleh Pemkot Mataram dari dua OPD. Yakni dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) yang sudah menurunkan bantuan untuk korban. “Sekarang ini kan makan masih berlanjut hidrometeorologi belum berakhir dan masih berlanjut,” katanya.
Dinas Sosial saat ini masih melakukan perbaikan data warga yang terdampak bencana hidrometeorologi dari kelurahan. “Kami sedang mendata ulang, kalau data sudah klir. Dalam satu atau dua hari ini bantuan akan kami turunkan,” ungkapnya.
Dari data sementara yang dikumpulkan, warga terdampak di Lingkungan Kampung Bugis, Kecamatan Ampenan sebanyak 44 KK. Lalu di Kelurahan Ampenan Selatan belasan KK. Berikutnya di Mapak, Kecamatan Sekarbela sebanyak 20 KK.
“Tidak nyampai 100 datanya. Tapi kalau didata sama kelurahan nelayan semakin banyak. Tapi yang kita bantu ini kan warga yang betul-betul rumahnya di pinggir pantai yang secara fisik rumahnya dan ekonominya terdampak. Kami dari Dinas Sosial memberikan bantuan makanan. Satu dua hari ini kalau datanya sudah fix segera kami salurkan,” terangnya. (gal)