Temuan Uang Palsu di NTB Meningkat

ILUSTRASI UANG PALSU

MATARAM—Kasus peredaran uang palsu yang berhasil ditemukan di sejumlah wilayah di Provinsi NTB, sejak awal tahun 2017 terjadi peningkatan yang cukup drastis. Selama dua bulan, Januari-Februari 2017 saja, jumlah uang palsu yang ditemukan mencapai 876 lembar untuk tiga jenis pecahan uang kertas.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Wahyu Yuana Hidayat menyebutkan, bahwa kasus temuan uang palsu di Provinsi NTB selama dua bulan di awal tahun 2017 sebanyak 876 lembar, yang didominasi pecahan uang rupiah palsu 50 ribu.

[postingan number=3 tag=”uang”]

“Kalau tahun 2016 selama dua bulan uang palsu yang dilaporkan itu sebanyak 531 lembar. Artinya justru terjadi peningkatan,” kata Wahyu Yuana Hidayat, Rabu kemarin (5/4).

Dikatakan, komposisi uang palsu yang diaporkan di Provinsi NTB selama tahun 2016 sebanyak 5.291 lembar. Dengan rincian uang palsu adalah untuk pecahan 100 ribu sebanyak 2.272 lembar, pecahan 50 ribu sebanyak 3.017 lembar, dan pecahan 20 ribu sebanyak 2 lembar.

Tahun 2017 selama dua bulan terhitung Januari hingga Februari sebanyask 876 lembar, dengan rincian pecahan 100 ribu sebanyak 414 lembar, pecahan 50 ribu sebanyak 462 lembar, dan pecahan 20 ribu sebanyak 2 lembar. “Temuan uang palsu didominasi pecahan 50 ribu,” ujar Wahyu.

Dikatakan, untuk meninimalisir peredaraan uang palsu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB terus gencar melakukan edukasi kepada masyarakat, untuk mengetahui ciri-ciri uang asli dan uang palsu.

Edukasi dan sosialisasi dilakukan mulai dari dunia pendidikan untuk semua jenjang pendidikan, hingga perguruan tinggi. Bahkan juga ke pelaku usaha seperti pedagang di pasar, petani dan peternak yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Selain itu, Bank Indonesia juga melibatkan pelaku pariwisata yang ada di Gili Trawangan untuk mengenali keaslian uang rupiah. “Kami terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait ciri-ciri uang palsu dan asli. Sehingga masyarakat lebih mengenali uang palsu,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda