Tempuh Jalan 20 Ribu Kilometer, Mobil Listrik ITS Tiba di Mataram

MOBIL-LISTRIK
MOBIL LISTRIK: Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIW NTB, Chairuddin, foto bersama Uta dan Juniono, dua mahasiswa ITS pembuat mobil listrik “Alap Alap Electric UTV”, ketika tiba di Kota Mataram, dalam perjalanannya keliling Indonesia, Selasa (6/8). (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Sejak keberangkatannya awal Oktober 2018 lalu, berkeliling Indonesia, mobil listrik “Alap Alap Electric UTV” karya para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, yang telah menempuh jarak sejauh 20 ribu kilometer (Km), akhirnya tiba di Kota Mataram, Provinsi NTB, Selasa kemarin (6/8).

Rute perjalanan keliling Indonesia, mobil masa depan ini sendiri dimulai dari Surabaya, Jakarta, Palembang, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak, Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar, Kendari, Manado, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, Merauke, Labuan Bajo, Sape, Bima, Dompu, Sumbawa, dan kini berada di Kota Mataram.

“Sampai di Mataram, selain bertemu dengan rekan-rekan media. Rencananya hari ini (kemarin, red), kami juga akan kunjungan ke Universitas Mataram, untuk kemudian sore harinya dilanjutkan dengan berkeliling Kota Mataram. Berikutnya besok (hari ini, red), akan dilepas secara resmi Gubernur NTB, melanjutkan perjalanan ke Bali, dan kembali pulang ke Surabaya,” kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah NTB, Chairuddin.

Disampaikan Chairuddin, kemajuan zaman saat ini, dimana suka atau tidak, menuntut peralatan transportasi masa depan harus beralih dari bahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis, ke penggunaan energi baru terbarukan.

“Karena itu, ketika ada anak-anak bangsa yang melalui inovasi dan terobosannya, berhasil membuat kendaraan bertenaga listrik, tentu saja kami pihak PLN sebagai penyedia sumber energi utama di Indonesia, sangat menyambut baik sekali,” jelasnya.

Karena itu, sambungnya, ketika Tim PLN-ITS Explore Indonesia, yang membawa mobil listrik ini melakukan uji coba atau test drive berkendara keliling Indonesia, pihak PLN NTB tentu akan membantu semaksimal mungkin. “Namanya juga prototype, tentu butuh uji coba sebanyak-banyaknya untuk nantinya dihasilkan sebuah kendaraan listrik karya anak bangsa yang berkualitas dan mumpuni di segala medan,” ulas Chairuddin.

Selain itu, keberadaan mobil listrik “Alap Alap Electric UTV” ini di NTB, diharapkan juga membawa dampak positif bagi daerah. “Apalagi NTB sebagai daerah pariwisata, adanya kendaraan yang bebas polusi tentu sangat dibutuhkan. Mobil listrik ini kami harapkan juga bisa memotivasi para mahasiswa di NTB, untuk bisa berbuat hal yang sama,” harapnya.

“Pihak PLN NTB sendiri telah menyiapkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di berbagai lokasi strategis di NTB. Sehingga mobil listrik ataupun motor listrik bisa mengisi atau mengecas battery-nya kapan pun, dan dimana pun berada. Terbukti selama perjalanan dari Sape, hingga Kota Mataram, kendaraan listrik karya anak-anak ITS Surabaya ini sama sekali tidak kesulitan untuk mengecas,” tutur Chairuddin.

Sementara Uta, salah seorang Tim PLN-ITS Explore Indonesia, yang juga salah satu penggagas pembuatan mobil listrik “Alap Alap Electric UTV” ini menyampaikan, bahwa kendaraan listrik tersebut, merupakan 100 persen karya anak bangsa. Demikian pula dengan komponen bahan-bahan kendaraan, nyaris 90 persen adalah buatan anak negeri. “Hanya komponen battery-nya yang masih kami beli. Selain itu, semua adalah karya original kami, termasuk mesinnya kami buat sendiri,” jelas Mahasiswa S2 Jurusan Elektro ITS ini.

Senada, Juniono, Mahasiswa S2 Jurusan Elektro ITS, yang juga pembuat mobil listrik “Alap Alap Electric UTV” menambahkan, timnya sendiri membangun sekitar sembilan prototype kendaraan listrik di kampusnya. “Jenisnya ada yang city car, hingga kendaraan adventure atau offroad seperti yang sedang kita pakai keliling Indonesia ini,” tuturnya.

“Untuk membuat satu unit mobil listrik, mulai dari awal sampai bisa jalan, kami paling tidak membutukan biaya hampir 200-an juta rupiah. Harapan kami, semoga kedepan kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan ini bisa di produksi massal, sehingga dapat membawa manfaat maksimal bagi masyarakat. Selain juga sebagai upaya kami untuk pelestarian lingkungan,” pungkasnya. (gt)

Komentar Anda