SELONG – Pemkab Lombok Timur memutuskan menutup semua tempat wisata berdasarkan surat edaran bupati tertanggal 804/314/PAR/2021 tertanggal 17 Mei 2021 yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata yang ditembuskan ke semua camat, Kades dan pengelola tempat wisata. Ini menindaklanjuti surat edaran pusat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Terlebih aktivitas masyarakat yang berlibur masih tinggi.
Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Lotim maka seluruh destinasi wisata empat hari mulai dari tanggal 20 Mei. Pihak-pihak terkait diminta menyosialisasikan dan melaksanakan kebijakan tersebut demi kemaslahatan bersama.
Kepala Dinas Pariwisata Lotim HM. Mugni ketika dikonfirmasi membenarkan aturan ini. Surat edaran yang dikeluarkan Dispar sesuai perintah bupati. Ketentuan itu harus dipatuhi oleh semua tempat wisata termasuk masyarakat tanpa terkecuali.” Kalau sudah ada edarannya ya harus diikuti dan ditaati,” pinta Mugni.
Sementara itu Sekda Lotim HM. Juaini Taofik mengatakan ancaman Covid-19 masih tinggi. Penutupan tempat wisata ini tidak hanya di Lotim saja tapi berlaku nasional karena itu instruksi langsung Presiden.” Setelah diterbitkan surat edaran bupati selain sosialisasi, Satgas Covid 19 Lotim juga operasi pemantauan dan penyekatan di seputar semua tempat wisata,” jelas Taofik.
Ia menambahkan, kebijakan ini tak lain dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan dan kerumunan pengunjung di tempat wisata itu. Kondisi itu tentunya sangat rentan terhadap penyebaran virus. Di balik itu juga kata dia, Covid-19 ini mengajarkan tentang keseimbangan antara pentingnya menjaga kesehatan dan ekonomi.” Setelah kondisi normal kembali baru akan dibuka kembali,” tutup Taofik.
Diketaui sehari sejak libur lebaran dimulai tempat wisata di Lotim ramai pengunjung. Salah satunya di destinasi Sembalun. Pengunjung tidak hanya masyarakat Lotim saja tapi juga dari kabupaten lain. Petugas tetap siaga mengantisipasi kerumunan dengan melakukan penyekatan di beberapa titik.(lie)
