Tembok Pembatas Pantai Gerupuk Ambruk

RUSAK: Salah satu tembok di pantai Gerupuk Desa Sengkol yang ambruk akibat abrasi, kemarin. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYABadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah menegaskan dengan adanya perubahan musim saat ini, tidak terkecuali kerasnya ombak di pantai membuat terjadinya abrasi di pantai Grupuk Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Akibat abrasi ini membuat tembok-tembok pembatas di pesisir pantai tersebut menjadi rusak.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Ma’ruf mengaku, timnya sedang mengecek dampak abrasi yang terjadi di pantai Gerupuk ini. Namun dari laporan yang diterima akibat dari abrasi ini membuat tembok pembatas hingga tembok-tembok pagar bangunan yang berada di pesisir pantai menjadi rusak. “Sebenarnya kejadian abrasi ini terjadi Jumat lalu, tapi saya dapat informasi minggu kemarin. Makanya sekarang tim masih turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan, yang jelas karena ombak besar membuat bangunan di pinggir pantai diporak-porandakan,” ungkap H Ridwan Ma’ruf, Senin (31/10).

Baca Juga :  Pendaftar Seleksi Tujuh Jabatan Kepala OPD Masih Sepi

Pihaknya belum mengetahui secara detail apakah ada rumah yang terdampak, namun dari laporan sementara memang yang rusak adalah tembok hotel yang berada di pinggir pantai itu. Sehingga pihaknya juga saat ini masih melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I untuk mencari solusi terkait langkah selanjutnya dalam menangani persoalan itu. “Jadi ada hotel yang di pinggir pantai yang tembok pembatasnya ambruk karena abrasi ini, makanya kita juga disuruh bersurat ke BWS NT I. Karena kita juga harus mengetahui siapa yang bertanggung jawab soal bibir pantai ini. Karena memang ada batas-batas yang menjadi kewenangan dari Pemda dan Pemprov NTB,” terangnya.

Baca Juga :  Dua Gadis Cantik Dilaporkan Kabur dari Rumah

Namun terlepas dari itu, dibutuhkan juga kajian untuk izin berdirinya hotel yang berada di dekat pantai. Karena harus detail jarak berapa dengan pantai baru kemudian diberikan izin dalam melakukan pembangunan. “Jadi perlu juga dilakukan evaluasi izin bangunan ini, apakah bisa dekat dengan bibir pantai atau tidak,” terangnya.

Karena memang tidak bisa dinafikan selain banyak digunakan untuk pemukiman warga. Namun tidak jarang bibir pantai saat ini banyak yang sudah terbangun hotel. Maka ini baginya akan sangat berbahaya jika suatu saat terjadi abrasi. “Makanya untuk sementara kita lakukan survy dulu untuk menentukan apa yang menjadi langkah kita selanjutnya,” tegasnya. (met)

Komentar Anda