Telantarkan CTKI, Tekong Dipolisikan

MENDATANGI: Para CTKI yang menjadi korban penipuan saat berada di Polres Lombok Tengah, Senin kemarin (5/4). (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYAPuluhan calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) mendatangi Polres Lombok Tengah untuk dimintai keterangannya terkait pengaduan dugaan penipuan yang menimpanya. Para CTKI ini merupakan korban penipuan dari calo yang menjanjikan mereka bekerja di negara Arab Saudi.

Setidaknya ada 14 CTKI yang diduga menjadi korban penipuan salah seorang calo berinisial R asal Lombok Tengah. Dari 14 CTKI ini, ada 12 diantaranya merupakan warga Lombok Tengah dan dua orang lainnya merupakan warga Lombok Timur. Mereka dijanjikan bekerja di ladang kurma di Arab Saudi dan sudah mengeluarkan dana puluhan juta.

Salah seorang korban yakni Sahrim warga Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur menceritakan bahwa sebelumnya ia bersama rekannya dijanjikan untuk bekerja di Saudi Arabia. Hanya saja pihaknya hanya mengetahui tekong yang membawanya yang berinisial R yang saat ini tidak diketahui keberadaannya. “Semua persyaratan seperti paspor dan sudah juga kita medical dan kita diberangkatkan ke Jakarta pada 6 Februari lalu. Hanya saja di Jakarta kita ditelantarkan di kos-kosan, bahkan ketika waktu kos sudah habis malah kita diusir oleh pemilik kos,” ungkap Sahrim saat ditemui di Polres Lombok Tengah, Senin kemarin (5/4).

Baca Juga :  Tak Ingin Kedua Kekasihnya Terluka, Dinikahi Sekaligus

Dia mengaku, di Jakarta mereka tidak ada yang mengurus dan tidak ada yang berani bertanggung jawab. Sehingga banyak rekan-rekan mereka yang lebih memilih kembali ke Lombok dengan uang pribadi mereka. “Kalau saya kemarin memang pemerintah yang memulangkan saya dan dijemput langsung sama gubernur,” terangnya.

Disampaikan bahwa ia sendiri pulang pada 30 Maret lalu dan selama ini ia sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 16,9 juta untuk keperluan pemberangkatan tersebut. Hanya saja, bukannya mereka diberangkatkan ke Saudi Arabia, tapi mereka malah terlantar dan selama di Jakarta mereka membiayai hidup mereka sendiri dengan uang pribadi. “Makanya kami berharap agar kepolisian bisa mengambil langkah tegas, karena ini jelas-jelas penipuan dan dari pemerintah pusat sudah dengan tegas menyampaikan bahwa akan memproses permasalahan ini sampai akar-akarnya. Tapi kenapa sampai dengan saat ini pelaku belum diamankan,” terangnya.

Baca Juga :  Perpisahan Siswa SMAN 1 Jonggat Diusut Polisi

Hal yang sama disampaikan oleh korban lainnya yakni Lalu Hamdan asal Desa Braim Kecamatan Praya Tengah. Pihaknya mengaku sebelumnya memang sudah pulang duluan dari Jakarta menggunakan uang pribadi mereka, karena tidak tahan di lokasi penampungan tersebut, ia sendiri mengaku sudah mengeluarkan dana hingga Rp 12 juta untuk proses pemberangkatan ini. “Kita sebelumnnya dijanjikan bekerja di lahan kurma dan penjelasan sebelumnya semua sudah siap. Bahkan kita dijanjikan gaji sekitar 1300 real. Tapi malah tidak ada kejelasan dan tekong yang menjadi tempat menyerahkan uang malah sekarang menghilang,” tegasnya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polres Lombok Tengah, IPDA Putu Titin Rahayu ketika dikonfirmasi belum bersedia memberikan tanggapan terkait dengan kasus ini. “Maaf pak coba tanya ke tipiter untuk lebih jelasnya. Karena yang tangani unit tipiter,” tegasnya. (met)

Komentar Anda