Sedangkan pada musim tanam MK II digunakan varietas Inpari 32 HDB dan Inpari 33. Penggunaan varietas unggul baru potensi hasil tinggi ini, merupakan salah satu upaya Badan Litbang pertanian melalui BPTP Balitbangtan NTB untuk diseminasi varietas unggul baru inpari dan meningkatkan produktivitas padi khususnya di NTB.
Dikatakan, bahwa keuntungan Jarwo Super adalah efek tanaman pinggir atau sirkulasi udara, cahaya (fotosintesis) meningkat. Selanjutnya populasi tanaman meningkat 30 persen melalui sisipan, memudahkan pemeliharaan seperti pemupukan, pengendalian OPT, produktivitas meningkat lebih dari 40 persen serta dapat disinergiskan dengan sistem mina padi.
Teknologi Jarwo Super merupakan Sistem optimalisasi produksi padi sawah hasil inovasi Balitbangtan yang mengimplementasikan teknologi budidaya padi secara terpadu berbasis cara tanam jajar legowo. Sementara hasil panen perbenihan dari denfarm inovasi Jarwo super sudah diserap produsen benih PT Pertani dan penangkar lokal yang telah dinyatakan lulus seleksi lapang oleh balai sertifikasi benih masing-masing kabupaten. “Total benih yang diserap oleh PT Pertani sebanyak 65.250 kg GKP dan Penangkar Lokal 99.015 kg GKP,” sebut Saleh.
Sementara Ketua Tim Ahli Jarwo Super Badan Litbangtan Kementerian Pertanian RI, Dr. Hasil Sembiring mengatakan, teknologi Jarwo Super adalah teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis sistem tanam jajar legowo 2 : 1, atau populasi 213.000 atau minimal 200.000 rumpun per hektar dengan 7 komponen teknologi super.