MATARAM—Pertumbuhan kendaraan yang tinggi, kalau tidak diimbangi dengan pembangunan atau penambahan ruas jalan yang memadai, tentu dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Namun Lakalantas itu terjadi, lebih banyak disebabkan oleh human eror, atau kesalahan pengendara itu sendiri, yang tidak melengkapi diri dengan peralatan keselamatan berkendara.
Pernyataan itu disampaikan Kapolda NTB, Irjen Pol Nana Sudjana, pada apel gelar pasukan, sebagai persiapan Operasi Zebra Gatarin 2019, bertempat di Lapangan Gajah Mada Mapolda NTB, Rabu kemarin (23/10).
“Operasi Zebra Gatarin ini akan di gelar mulai hari ini, 23 Oktober, hingga 14 hari ke depan. Selama dua minggu operasi, titik sasarannya adalah lokasi-lokasi yang rentan terjadi Lakalantas, baik itu di pusat kota maupun daerah pinggiran,” kata Kapolda.
Kesempatan itu, Kapolda juga mengimbau para pengguna kendaraan, agar melengkapi surat-surat kendaraannya, dan menggunakan peralatan keselamatan berkendara. “Target Operasi Zebra kali ini akan menyasar terhadap perorangan, seperti pengemudi yang SIM dan STNK tidak sesuai kendaraan atau peruntukan, pengemudi kendaraan dibawah umur, pengemudi melanggar rambu atau marka, berat muatan, kendaraan tidak sesuai peruntukan, dan pelanggaran peraturan lalulintas lainnya yang berpotensi kecelakaan,” ujar Nana.
Kemudian kepada para personil yang melaksanakan Operasi Gatarin, Kapolda NTB juga berpesan untuk selalu mengedepankan penegakan hukum lalulintas yang humanis, modern dan berbasis elektronik, serta disertai kegiatan preemtif dan preventif.
“Tetap utamakan faktor keamanan dan keselamatan dengan mempedomani SOP (standar operasional prosedur) yang ada. Selain itu, hindari tindakan yang bersifat kontraproduktif, dan lakukan tugas dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat,” pesan Kapolda.
Sementara itu, Dirlantas Polda NTB, Kombespol Amin Litarso, usai apel gelar pasukan, kepada sejumlah awak media menjelaskan. Operasi Zebra Gatarin tahun ini diterjunkan 687 personil gabungan, terdiri dari 87 personil Polda NTB, dan petugas lainnya sebagian besar adalah personil Sat Lantas di Polres Kabupaten/Kota di NTB, termasuk melibatkan anggota TNI (AD, AL, AU), serta petugas Dishub, Jasa Raharja, dan lainnya.
“Kalau melihat angka Lakalantas yang terjadi, tentu saja kita miris dibuatnya. Bagaimana tidak, angka Lakalantas selalu meningkat setiap tahunnya. Belum lagi korbannya, baik yang luka ringan, berat, bahkan meninggal dunia, terbanyak adalah usia produktif, rentang usia 17 tahun sampai 33 tahun,” jelas Amin Litarso.
Karena itu, dengan dilaksanakannya Operasi Zebra Gatarin 2019 ini, diharapkan dapat menekan terjadinya pelanggaran lalu lintas, yang dapat berujung pada menurunnya angka Lakalantas. “Kami akan menindak tegas para pelanggar lalu lintas, dengan menilang di tempat,” pungkasnya. (gt)