Tekan Jumlah Penduduk, Komisi IX RI Gelar Dialog

DIALOG: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra Hj. Ermalina, MHS, ketika menjadi pembicara dalam dialog interaktif bersama masyarakat Desa Rensing Raya, Kecamatan Sakra Barat, Rabu kemarin (9/11) (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Guna menekan angka pertumbuhan penduduk yang semakin padat, Komisi IX DPR RI, Rabu kemarin (9/11), menggelar dialog interaktif melalui integrasi Kampung Keluarga Berencana (KB) bersama mitra kerja.

Dialog yang digelar di Desa Rensing Raya, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ini berlangsung meriah. Dimana sejak mulai kedatangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra Hj. Ermalina, MHS, telah disambut dengan gamelan Gendang Belek dan hiburan-hiburan tradisional lainnya.

Dalam sambutan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Partai PPP ini menegaskan, bahwa keberadaan Kampung KB di Indonesia ini sangat penting. Karena keberadaannya dinilai dapat membangkitkan gairah masyarakat untuk menggunakan KB.

“Secara nasional kan jumlah penduduk Indonesia sekarang sudah mencapai 256 juta jiwa. Sementara di NTB sendiri sekarang sudah nyaris tembus 5 juta jiwa. Sehingga kalau tidak dibatasi, tentu akan menimbulkan masalah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Gelar Dialog dengan Pemangku Pendidikan

Disampaikan, Kampung KB merupakan miniatur dari pembangunan, mengingat dalam Kampung KB ini juga terdapat kesehatan, pendidikan, dan pembangunan perempuan. Sehingga kalau ini berjalan, maka akan bisa membuat NTB lebih baik lagi.

Selain itu, dia juga menyinggung angka pernikahan dini yang masih tinggi di NTB, disebabkan faktor pendidikan yang kurang. “Jika anak-anak berhenti sekolah, maka hal yang ada dibenaknya yaitu harus menikah. Karena dia entu tidak mau menjadi beban orang tua,” jelasnya.

Sementara Ketua Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lombok Timur, H. Suroto menegaskan bahwa jumlah pengguna KB yang masih aktif di Lotim kini mencapai 205 ribu orang. Namun semua masih menggunakan pil suntik. “Rata-rata masyarakat Lotim masih menggunakan pil suntik. Sedangkan yang menggunakan implant, MO dan lainnya hanya sekitar 28 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  Dewan Gelar Dialog dengan Pemangku Pendidikan

Dikatakan, di Kabupaten Lotim ada satu kecamatan, yakni Kecamatan Wanasaba yang masyarakatnya tidak hanya kaum perempuan saja yang menggunakan KB, namun pihak laki-laki juga aktif menggunakan KB. “Jadi tidak hanya perempuan saja yang bisa ber KB, namun laki-lakinya juga sudah sadar dengan menggunakan pil KB,” jelasnya.

Melihat jumlah penduduknya yang semakin padat, Pemerintah Kabupaten Lotim sendiri juga sangat berkomitmen untuk menekan jumlah angka penduduknya. Karena bagaimanapun kayanya suatu daerah, namun jika peningkatan penduduk terus meningkat, maka sulit untuk makmur.

Dengan begitu dia berharap, adanya kegiatan ini masyarakat bisa lebih sadar untuk menekan angka kelahiran yang sangat tinggi, melalui KB, agar tidak terlalu sering hamil. (cr-wan)

Komentar Anda